Asia merupakan kawasan yang tidak hanya dikenal karena pertumbuhan ekonominya yang pesat, tetapi juga sebagai rumah bagi sejumlah kekuatan militer utama dunia. Salah satu indikator kunci dalam menilai kekuatan militer sebuah negara adalah jumlah jet tempur yang dimiliki. Jet tempur adalah simbol kekuatan dan alat penting untuk mempertahankan wilayah udara serta menguasai medan pertempuran. Menariknya, Indonesia kini meraih perhatian khusus dengan masuk dalam daftar 10 besar negara pemilik jet tempur terbanyak di Asia.
Daftar Negara Pemilik Jet Tempur Terbanyak di Asia
Menurut data dari Global Firepower 2025, berikut adalah sepuluh negara di Asia dengan jumlah jet tempur terbanyak:
-
China 1.500 Unit
China memimpin jumlah jet tempur di Asia dengan 1.500 unit. Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) memiliki armada yang terus dimodernisasi dengan teknologi tinggi, termasuk jet canggih seperti Chengdu J20 dan J16. Fokus mereka saat ini adalah meningkatkan kemampuan stealth dan jangkauan tempur. -
India 800 Unit
India berada di posisi kedua dengan 800 jet tempur, termasuk jenisjenis seperti Sukhoi Su30MKI dan Rafale. Negara ini terus berinvestasi dalam program modernisasi dan akuisisi jet baru, sekaligus memproduksi jet buatan lokal, HAL Tejas. -
Pakistan 450 Unit
Meski memiliki ekonomi yang lebih kecil, Pakistan menempati posisi ketiga dengan 450 jet tempur. Jet seperti JF17 Thunder dan F16 Fighting Falcon menjadi pilar utama dalam kekuatan udara mereka, yang juga dalam proses modernisasi. -
Korea Selatan 400 Unit
Korea Selatan memiliki 400 unit jet tempur yang modern, termasuk F15K dan KF35A, dan juga tengah mengembangkan jet tempur generasi baru, KF21 Boramae, yang mendapatkan perhatian global. -
Jepang 350 Unit
Jepang, yang memiliki angkatan udara terlatih dan berteknologi tinggi, mengoperasikan 350 jet tempur, di antaranya Mitsubishi F2 dan F35A. Negara ini tengah merencanakan ekspansi armada untuk mempertahankan diri di tengah ketegangan regional. -
Taiwan 300 Unit
Taiwan memasuki daftar ini dengan 300 jet, termasuk F16 dan FCK1 Chingkuo, sebagai bagian dari strategi pertahanan terhadap ancaman dari luar. -
Iran 200 Unit
Iran, dengan kombinasi jet tempur lama dan baru seperti F14 Tomcat dan MiG29, menempati posisi ketujuh. Kekuatan udara mereka memiliki nilai strategis dalam konteks geopolitik Timur Tengah. -
Indonesia 110 Unit
Posisi Indonesia di urutan kedelapan dengan 110 jet tempur mengejutkan banyak pihak. TNI Angkatan Udara mengoperasikan jet seperti F16 dan Sukhoi Su30, dengan proses pembelian Dassault Rafale dan F15EX yang sedang berlangsung untuk meningkatkan pertahanan udara negeri ini. -
Thailand 70 Unit
Thailand mengikuti dengan 70 jet tempur, termasuk F16 dan JAS 39 Gripen. Meskipun armadanya lebih kecil, mereka tetap aktif melakukan pembaruan melalui pembelian jet baru. - Vietnam 50 Unit
Vietnam berada di posisi terakhir dengan 50 jet, yang sebagian besar adalah Sukhoi Su27 dan Su30. Mereka juga mencari opsi untuk modernisasi armada yang ada.
Pentingnya Peningkatan Kapasitas Pertahanan
Dengan semakin meningkatnya ketegangan regional, baik di Laut Cina Selatan maupun di area sekitar, penting bagi negaranegara Asia untuk meningkatkan kapasitas pertahanan mereka. Indonesia, melalui rencana akuisisi jet tempur baru, menunjukkan komitmen untuk memperkuat pertahanan udaranya. Hal ini sejalan dengan langkahlangkah negaranegara lainnya di kawasan yang juga memperkuat kemampuan militer mereka.
Melihat data yang ada, terlihat bahwa meskipun Indonesia tidak berada di urutan teratas, keberadaannya di daftar sepuluh besar menunjukkan potensi dan ambisi untuk menjadi pemain kunci dalam stabilitas keamanan di Asia Tenggara. Perhatian lebih kepada modernisasi angkatan udara dan penguatan kolaborasi internasional dalam pertahanan menjadi langkah strategis bagi Indonesia ke depan.





