Dalam dua hari ke depan, lima asteroid besar akan melintas dekat Bumi, menurut pengumuman terbaru dari NASA melalui Laboratorium Propulsi Jet (JPL). Asteroidasteroid ini memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari yang sebesar rumah hingga sebesar pesawat, tetapi para ahli menegaskan bahwa tidak ada risiko tabrakan dengan Bumi.
Detil Asteroid yang Melintas Dekat Bumi
Pada tanggal 26 Agustus 2025, tiga asteroid akan melewati jarak relatif dekat dengan Bumi. Asteroid 2025 QB5 berdiameter sekitar 80 kaki (sekitar 24 meter) dan akan melintas sejauh 2,79 juta mil dengan kecepatan 10.668 mph (sekitar 17.180 km/jam). Pada hari yang sama, asteroid 2025 QK3 dengan ukuran sekitar 120 kaki (36 meter) akan melintas pada jarak 2,81 juta mil, bergerak lebih cepat dengan kecepatan 28.457 mph (sekitar 45.790 km/jam). Sementara itu, asteroid yang lebih kecil, 2025 QB3, berukuran sekitar 65 kaki (20 meter), akan melintas pada jarak lebih jauh, yaitu 4,5 juta mil, dengan kecepatan 15.739 mph (25.320 km/jam).
Berlanjut pada tanggal 27 Agustus 2025, dua asteroid lainnya dijadwalkan untuk melewati Bumi. Asteroid 2025 QC1 berukuran 66 kaki (20 meter) akan melintas pada jarak yang lebih dekat, yaitu sekitar 1 juta mil. Sedangkan asteroid terbesar di antara kelima, 2025 PM2, memiliki diameter 190 kaki (58 meter) dan akan melintas sejauh 2,31 juta mil.
Apakah Asteroid Ini Berbahaya?
NASA menegaskan bahwa walaupun beberapa asteroid yang mendekat berukuran besar, tidak satu pun dari mereka yang diperkirakan akan menimbulkan ancaman terhadap planet kita. Asteroid yang masuk kategori “Potentially Hazardous Object” (PHO) biasanya berukuran lebih dari 150 meter dan melintas dalam jarak kurang dari 4,6 juta mil. Dari kelima asteroid tersebut, hanya 2025 PM2 yang mendekati kategori ukuran PHO, tetapi jaraknya masih jauh sehingga tidak membahayakan Bumi.
Badan Antariksa itu juga menjelaskan bahwa asteroid berukuran seukuran mobil sering memasuki atmosfer Bumi, biasanya satu kali dalam setahun. Namun, bendabenda kecil ini umumnya terbakar habis sebelum mencapai permukaan. Sedangkan meteoroid berukuran besar, seperti yang sebesar lapangan sepak bola, diperkirakan hanya akan menghantam Bumi ratarata setiap 2.000 tahun sekali, dan bisa menimbulkan kerusakan serius jika terjadi.
Sebagai contoh, asteroid besar yang pernah tercatat berpotensi berbahaya adalah Toutatis yang memiliki diameter 5,4 kilometer. Toutatis melintas jauh dari Bumi pada 12 Desember 2014, sejauh 4,3 juta mil, dan diperkirakan baru akan mendekat kembali pada November 2069 dengan jarak aman 1,8 juta mil. NASA telah melakukan analisis yang meyakinkan bahwa tidak akan terjadi tabrakan dengan Bumi dalam 400 tahun ke depan.
Pemantauan dan Upaya Mitigasi
Asteroid dan planet minor sebenarnya merupakan sisasisa batuan yang terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu selama pembentukan tata surya. Sebagian besar asteroid berada di sabuk asteroid utama di antara Mars dan Jupiter, dengan ukuran bervariasi dari yang sangat besar hingga yang berukuran kecil di bawah 10 meter.
NASA melalui Planetary Defense Coordination Office (PDCO) terus memantau, melacak, dan meneliti asteroid yang berpotensi mendekati Bumi. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keamanan planet kita terhadap ancaman benda luar angkasa dengan mendeteksi lebih awal dan mengembangkan strategi mitigasi bila ditemukan objek yang benarbenar berbahaya.
Dengan teknologi pemantauan canggih dan kolaborasi internasional, serta misi seperti DART yang menguji kemampuan untuk mengubah lintasan asteroid, manusia semakin siap menghadapi potensi ancaman asteroid di masa depan. Meski kelima asteroid pada akhir Agustus 2025 ini melintas cukup dekat secara astronomis, masyarakat di seluruh dunia tidak perlu khawatir akan bencana yang bisa ditimbulkan oleh kelima objek tersebut. NASA terus memberikan informasi terbaru untuk memastikan transparansi dan kesiapsiagaan terhadap setiap perkembangan baru dalam pengamatan objek dekat Bumi.
