Kasus tragis penjual gorengan yang ditemukan tewas gantung diri di toilet sebuah minimarket di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (22/8/2025) menggemparkan warga sekaligus viral di media sosial. Peristiwa ini menjadi sorotan karena lokasi yang dipilih korban serta reaksi beragam dari warganet.
1. Korban Ditemukan Gantung Diri di Toilet Minimarket
Peristiwa bunuh diri itu terungkap ketika petugas keamanan minimarket menemukan jenazah seorang pria yang diduga penjual gorengan menggantung diri di toilet minimarket di Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Depok. Video suasana isolasi tempat kejadian yang beredar di Instagram @jabodetabek24info memperlihatkan kondisi lokasi saat polisi dan tim medis tiba untuk evakuasi jenazah. Pihak kepolisian segera mengamankan lokasi untuk proses penyidikan.
2. Identitas Korban Masih Dirahasiakan
Hingga saat ini, polisi belum menginformasikan nama dan data lengkap korban. Yang jelas, korban berprofesi sebagai pedagang gorengan yang biasa berjualan di sekitar wilayah Sawangan. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif dan latar belakang kejadian tersebut, demi mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
3. Viral di Medsos dan Menuai Komentar Pedas Warganet
Video dan berita ini menjadi viral di berbagai platform media sosial. Namun, bukannya mendapatkan simpati, unggahan tersebut malah memicu komentar negatif dari sebagian pengguna internet. Banyak warganet mempertanyakan alasan korban memilih toilet minimarket sebagai tempat mengakhiri hidupnya. Mereka menganggap tindakan tersebut merepotkan pemilik usaha dan karyawan minimarket. Komentar seperti “Kenapa harus di tempat usaha orang lain?” banyak muncul dan menimbulkan perdebatan soal empati di dunia maya.
4. Lokasi Kejadian Sempat Jadi Kerumunan Warga
Minimarket dimana tragedi ini terjadi tibatiba dipadati warga yang penasaran, sehingga arus lalu lintas di sekitar Jalan Abdul Wahab menjadi tersendat. Adanya kerumunan ini mengganggu proses evakuasi dan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Oleh karena itu, polisi menghimbau warga agar tidak berkerumun di lokasi kejadian untuk menghormati korban dan memudahkan petugas bekerja.
5. Kasus Ini Mengingatkan Pentingnya Kesehatan Mental
Peristiwa bunuh diri ini kembali mengangkat isu kesehatan mental di masyarakat Indonesia. Berdasarkan data resmi dari Kementerian Kesehatan, lebih dari 5 ribu kasus bunuh diri tercatat setiap tahunnya di Indonesia, yang dipicu oleh beragam tekanan seperti masalah ekonomi, keluarga, hingga gangguan psikologis. Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan aktif memanfaatkan layanan konseling yang tersedia, termasuk hotline Kementerian Kesehatan di nomor 119 ekstensi 8.
Catatan penting dari kejadian ini adalah bahwa bunuh diri bukanlah cara menyelesaikan masalah. Bagi siapa pun yang mengalami tekanan berat atau pikiran untuk mengakhiri hidup, sangat disarankan untuk segera menghubungi layanan bantuan psikologis, seperti hotline 1119 ekstensi 8 atau Kemenkes di 021500454 demi mendapatkan dukungan dan penanganan tepat.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat luas untuk lebih memperhatikan kondisi mental diri sendiri maupun orang sekitar. Termasuk, pentingnya sikap empati serta menjaga kerahasiaan dan kepekaan dalam menangani berita yang berkaitan dengan masalah psikologis agar tidak menimbulkan stigma negatif. Sementara itu, aparat keamanan dan pihak minimarket terus melakukan koordinasi untuk memastikan keamanan lingkungan sekitar dan mendukung proses penyelidikan lebih lanjut terkait tragedi tersebut.





