Terdakwa Adriana Angela Brigita mengungkapkan emosi mendalam dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 6 Agustus 2025, saat membacakan nota pembelaannya terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan situs judi online dari Kementerian Komunikasi dan Digital. Dalam kesempatan tersebut, Adriana menyatakan kebanggaannya karena menolak untuk menyeret nama mantan Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, dalam kasus yang juga menjerat suaminya, Zulkarnaen Apriliantony.
Pernyataan Penuh Emosi
Adriana tegas menyatakan, “Tentang menyeret nama Budi Arie, yang kalau saya dan suami tidak melakukannya, saya akan dipenjara. Tapi saya tidak menyesal.” Pernyataannya tersebut disampaikan setelah mengaku menerima tekanan untuk melibatkan nama Budi Arie dalam persidangan. Ia dan suaminya memilih untuk tetap pada jalur kebenaran dan tidak menggiring opini publik ke arah yang salah, meski harus menghadapi konsekuensi hukum.
Latara Belakang Kasus
Kasus ini terkait dengan dugaan korupsi dalam perlindungan situs judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital. Adriana dan Zulkarnaen terjerat dalam skandal yang mencoreng reputasi kementerian tersebut. Zulkarnaen sendiri dijatuhi tuntutan oleh jaksa penuntut umum (JPU) selama sembilan tahun penjara, karena dinilai tidak kooperatif selama pemeriksaan. Dalam sidang, jaksa menilai tindakan terdakwa sangat bertentangan dengan program pemerintah dalam upaya pemberantasan judi online.
Reaksi Terhadap Tuntutan
Jaksa menekankan dampak negatif dari aksi yang dilakukan oleh Zulkarnaen dan rekanrekannya, “Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam upaya pemberantasan judi online. Daya rusak aksinya bersifat nasional.” Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya masalah yang dihadapi oleh terdakwa dalam konteks hukum dan sosial.
Sikap Terdakwa dalam Menghadapi Situasi
Adriana, dalam pernyataannya, menunjukkan sikap berani dan teguh. Dia mengklaim bahwa meski terancam hukuman penjara, ia memilih untuk tidak melihat ke arah yang keliru. Konsekuensi dari keputusan tersebut bisa sangat berat, namun ia tetap berpegang pada prinsip kejujuran.
Perkembangan Sidang
Sidang ini juga tidak hanya berfokus pada keterlibatan Adriana, tetapi juga memaparkan beberapa informasi terkait posisi Zulkarnaen dalam kasus ini. Jaksa berusaha menunjukkan bahwa perbuatan terdakwa tidak hanya merugikan individu, tetapi juga masyarakat luas. Dalam konteks ini, banyak pihak berharap bahwa keputusan pengadilan akan menciptakan efek jera bagi praktikpraktik korupsi yang merusak.
Tekanan dan Risiko
Adriana mengungkapkan, tekanan untuk menyebut nama tokohtokoh tertentu dalam persidangan sering kali menjadi tantangan yang kompleks. Dalam situasi seperti ini, karakter dan integritas seseorang diuji. keputusan untuk tetap diam adalah langkah yang tidak mudah, dan Adriana menyadari risiko yang mungkin akan dihadapinya.
Harapan Masa Depan
Keberanian Adriana dalam menghadapi situasi yang sulit ini menggambarkan sikap yang dapat menginspirasi banyak orang. Masyarakat mengharapkan penegakan hukum yang adil, di mana orangorang yang terlibat dalam praktik korupsi dapat bertanggung jawab atas tindakan mereka. Di sisi lain, keberanian untuk menjadi saksi kebenaran pun perlu diapresiasi, meski harus membayar harga yang mahal.
Meski belum ada keputusan pasti dari majelis hakim terkait kasus ini, perkembangan sidang menunjukkan betapa rumitnya situasi yang dihadapi oleh para terdakwa dan keluarganya. Publik terus memantau jalannya persidangan ini, berharap akan terungkap kebenaran yang lebih dalam.





