Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, saat ini sedang berada di Makkah, Arab Saudi, untuk melakukan pengecekan langsung lokasi yang direncanakan sebagai lahan pembangunan Kampung Haji Indonesia. Langkah ini menjadi tindak lanjut dari kesepakatan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi yang mengizinkan kepemilikan lahan oleh pihak asing di Tanah Suci.
Dalam unggahan video di akun Instagram @danantara.indonesia pada Rabu, 13 Agustus 2025, Rosan menjelaskan bahwa lokasi yang dipilih merupakan area yang sangat ideal karena sebagian besar lahannya masih kosong dan siap untuk dikembangkan. Area ini berjarak antara 400 meter hingga 2,5 kilometer dari Masjidil Haram, lokasi paling strategis bagi para jamaah haji dan umroh asal Indonesia.
Kunjungan Rosan ini juga menjadi realisasi dari pertemuan antara Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dengan Putera Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang berlangsung pada Juli 2025 lalu. Kesepakatan yang dihasilkan membuka pintu bagi Indonesia untuk membeli sekitar 8 plot lahan dengan total luas mencapai 16 sampai 80 hektare. Lahan tersebut nantinya akan difungsikan untuk membangun Kampung Haji yang menyediakan berbagai fasilitas pendukung agar ibadah jamaah lebih nyaman dan terorganisir.
Selain melihat langsung lokasi, Rosan bersama delegasi Indonesia mengadakan pertemuan penting dengan Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC). RCMC merupakan otoritas utama yang bertanggung jawab dalam perencanaan, pengembangan, serta peningkatan fasilitas pelayanan di Makkah dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan adanya kolaborasi yang erat antara Indonesia dan pihak berwenang Arab Saudi untuk memastikan pembangunan Kampung Haji berjalan sesuai rencana dan standar pelayanan terbaik.
Rosan menegaskan bahwa inisiatif pembangunan Kampung Haji ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memberikan kemudahan dan pengalaman ibadah terbaik bagi jemaah haji asal Indonesia. Dengan adanya kampung khusus ini, para jamaah dapat memperoleh akses lebih dekat ke lokasi ibadah utama sekaligus menikmati fasilitas penunjang yang dirancang khusus sesuai kebutuhan mereka.
Berikut beberapa fakta penting yang disampaikan terkait proyek Kampung Haji Indonesia di Makkah:
1. Lokasi lahan dipilih karena kondisinya yang relatif kosong dan ideal untuk pembangunan.
2. Luas lahan yang akan dibeli mencapai 1680 hektare dengan total 8 plot.
3. Jarak antara lokasi lahan dengan Masjidil Haram berkisar antara 400 meter hingga 2,5 kilometer.
4. Pemerintah Arab Saudi telah memberikan izin resmi kepemilikan lahan bagi pihak asing di wilayah suci.
5. Kerja sama erat dengan Royal Commission for Makkah City and Holy Sites (RCMC) guna memastikan pembangunan dan layanan yang optimal.
6. Proyek ini merupakan implementasi hasil kunjungan Presiden Prabowo ke Arab Saudi pada Juli 2025 lalu.
Inisiatif pembangunan Kampung Haji ini direncanakan tidak hanya sebagai tempat tinggal sementara bagi para jamaah, tetapi juga akan meliputi berbagai fasilitas pendukung ibadah dan akomodasi yang nyaman. Adanya kampung ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan logistik dan meningkatkan kualitas pelayanan selama pelaksanaan ibadah haji dan umroh.
Dengan perkembangan ini, pemerintah Indonesia melalui Danantara berkomitmen untuk mewujudkan fasilitas terbaik demi mendukung kelancaran dan kenyamanan ibadah jamaah haji. Rosan Roeslani dan timnya akan terus memantau proses pengadaan lahan hingga pembangunan fisik kampung agar dapat sesuai dengan target waktu dan harapan semua pihak terkait.
Upaya ini juga menjadi wujud nyata penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi yang telah lama terjalin, khususnya dalam bidang keagamaan dan pelayanan umat muslim asal Indonesia yang mayoritas melakukan ibadah haji di Makkah setiap tahunnya. Melalui Kampung Haji, diharapkan pengalaman spiritual para jamaah semakin maksimal dengan dukungan fasilitas yang memadai di pusat ibadah umat Islam dunia tersebut.





