Jember, 3 September 2025 – Pemerintah Kabupaten Jember kembali menggelar program Bunga Desaku ke4 pada 29–31 Agustus 2025 di Kecamatan Arjasa, Jember, dengan tema utama pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan publik, pengembangan pariwisata berbasis budaya, dan pelestarian lingkungan. Program ini tidak hanya menghadirkan pelayanan langsung ke desa, tetapi juga memperkuat potensi wisata lokal, seperti Situs Purbakala Duplang dan kawasan Puncak Rembangan, serta menanamkan nilai kebangsaan dan religiusitas melalui Apel Sholawat Kebangsaan.
Mendekatkan Pelayanan Publik ke Masyarakat
Program Bunga Desaku, yang merupakan agenda bulanan Pemerintah Kabupaten Jember, bertujuan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat desa sekaligus membuka komunikasi dua arah. Dipimpin langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., dan Ketua Tim Penggerak PKK, Ghyta Eka Puspita, S.E., M.Sc., kegiatan ini menghadirkan berbagai layanan, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, administrasi kependudukan, pembuatan izin usaha, penyerahan sertifikat halal, bazar UMKM, dan perpustakaan keliling. Selain itu, sosialisasi pencegahan pernikahan dini dan gerakan pangan murah juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan ke sekolah, puskesmas, balai desa, dan sentra kerajinan lokal memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Home visit kepada penyandang disabilitas menunjukkan perhatian khusus kepada kelompok rentan, sementara silaturahmi dengan guru ngaji dan rapat kerja dengan RT/RW menjadi wadah untuk mendengar aspirasi langsung dari warga. Pro Gus’e Update, sebuah forum penyampaian informasi pembangunan, turut memperkaya komunikasi dengan menyampaikan capaian, progres, dan rencana pembangunan di Jember.
Mengangkat Potensi Pariwisata Arjasa
Kegiatan Bunga Desaku ke4 di Arjasa juga menyoroti pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Desa Wisata Adat Arjasa, yang kaya akan tradisi dan budaya, menjadi pusat kegiatan ini. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), mengimplementasikan konsep Sapta Pesona—aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan—untuk menjadikan Arjasa sebagai ikon wisata unggulan.
Ketua Tim Penggerak PKK, Ghyta Eka Puspita, memimpin prosesi penyematan tanda kehormatan kepada LINMAS Pariwisata sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya hospitality industry, yang mencakup sikap ramah, pelayanan prima, dan fasilitas memadai untuk meningkatkan daya tarik wisata. “Kami berharap Desa Wisata Adat Arjasa dapat mendunia, menjadi kebanggaan Jember, dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pariwisata,” ujarnya.
Hari kedua kegiatan, pada 31 Agustus 2025, berfokus pada pengembangan wisata alam di Puncak Rembangan dan Kemuning Lor (KL Nature Park). Kegiatan Explore Puncak Rembangan memperkenalkan keindahan panorama alam pegunungan, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Jalan Sehat Bersama, yang diikuti oleh masyarakat, pelajar, dan wisatawan, tidak hanya mempromosikan gaya hidup sehat, tetapi juga mempererat ikatan sosial di tengah udara sejuk Rembangan. Puncaknya, penanaman pohon tabebuya di KL Nature Park menjadi simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan ruang terbuka hijau yang estetis serta ekologis.
Pelestarian Cagar Budaya dan Eduwisata
Salah satu agenda penting dalam Bunga Desaku kali ini adalah kunjungan Bupati Jember ke Situs Purbakala Duplang di Desa Kamal, Arjasa, pada 29 Agustus 2025. Didampingi Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Jember, Nurul Aini Dwi Kusumawati, S.E., M.M., dan juru kunci situs, Pak Sudarman, Bupati menyoroti potensi situs ini sebagai destinasi eduwisata. Situs Duplang, yang menyimpan peninggalan arkeologi berupa menhir, watu kenong, dan dolmen, memiliki nilai sejarah yang besar, namun masih kurang dikenal masyarakat.
“Situs Duplang memiliki potensi eduwisata yang besar untuk mengenalkan sejarah Nusantara, termasuk sejarah Jember, kepada generasi muda,” ujar Bupati Fawait. Ia mengajak pelajar dan mahasiswa untuk belajar langsung dari situs ini, bukan hanya melalui buku. Juru kunci situs, Pak Sudarman, menyambut baik kunjungan ini, menyebutnya sebagai momen bersejarah karena baru kali ini seorang bupati mengunjungi situs tersebut sejak ia bertugas pada 1985. Ia juga menegaskan kesiapannya mendampingi pengunjung, khususnya pelajar, untuk berbagi pengetahuan tentang situs ini.
Pengembangan Situs Duplang sebagai destinasi eduwisata diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran sejarah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar melalui kunjungan wisatawan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diminta memetakan potensi situs ini agar lebih dikenal di tingkat lokal maupun nasional.
Menuju Jember Baru Jember Maju
Program Bunga Desaku ke4 di Arjasa menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Jember untuk menghadirkan pelayanan publik yang merata, mengembangkan potensi wisata berbasis budaya dan alam, serta melestarikan lingkungan dan cagar budaya. Dengan mengintegrasikan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan nilai kebangsaan, program ini menjadi langkah nyata menuju visi “Jember Baru Jember Maju”.
Keberhasilan acara ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata lokal. Diharapkan, Desa Wisata Adat Arjasa dan destinasi seperti Situs Duplang serta Puncak Rembangan dapat menjadi ikon pariwisata Jember yang mendunia, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Melalui semangat gotong royong dan inovasi berkelanjutan, Jember terus melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera, harmonis, dan berkelanjutan.


