Jember, 1 Oktober 2025 – Pemerintah Kabupaten Jember menggelar rangkaian kegiatan Bunga Desaku ke5 pada 26–27 September 2025 di Kecamatan Sumberbaru, dengan fokus utama membentuk generasi muda yang disiplin, sehat, sadar keselamatan, dan terlindungi dari berbagai risiko sosial. Acara ini, yang dipimpin langsung oleh Bupati Jember Muhammad Fawait, melibatkan berbagai dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari pelajar hingga pembina, bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah pedesaan melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan dan inklusif.
Rangkaian acara ini tidak hanya mendekatkan layanan pemerintah ke masyarakat desa, tetapi juga menanamkan nilainilai kedisiplinan dan tanggung jawab sejak dini. Dengan tagline dan motto yang menginspirasi dari masingmasing program, Bunga Desaku ke5 menjadi momentum strategis untuk membangun karakter generasi muda Jember yang siap berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Perkemahan Saka Bakti Husada: Membangun Kader Kesehatan Muda yang Tangguh
Salah satu puncak kegiatan adalah penyelenggaraan Perkemahan Tingkat Cabang Saka Bakti Husada (SBH) pertama kali, yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Jember. Acara ini berlangsung di Lapangan Jatiroto Lor, Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, dan diikuti 444 peserta dari 29 kontingen berbagai kecamatan.
Upacara pembukaan dipimpin Bupati Jember Muhammad Fawait, yang juga Ketua Majelis Pembimbing Kwarcab Jember. Dalam sambutannya, ia menekankan nilai kedisiplinan Pramuka sebagai fondasi kehidupan, termasuk dalam menuntut ilmu. “Salah satu nilai dari pramuka adalah kedisiplinan, termasuk disiplin untuk mencari ilmu,” tegasnya. Kehadiran bupati ini menjadi bagian integral dari agenda Bunga Desaku, didukung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Akhmad Helmi Luqman sebagai Ketua Majelis Pembimbing SBH Cabang Jember, serta Ketua Kwarcab Jember Ghyta Eka Puspita yang memberikan motivasi kepada peserta.
Peserta, yang mayoritas Pramuka Penegak dan Pandega, mengikuti serangkaian materi krida seperti inspeksi lingkungan sehat, pengendalian penyakit, gizi, dan obatobatan, serta pembekalan kebencanaan dan Basic Life Support (BLS). Kegiatan dilengkapi lomba Bina Lingkungan Tenda, Poster Infografis, dan Pentas Seni untuk menyalurkan kreativitas. Dengan tagline “SEHATI” (Sehat, Aktif, Tangguh, Inisiatif) dan motto “Dalam tenda persahabatan, kita ukir kenangan, bangun karakter, dan tumbuhkan jiwa kepemimpinan”, perkemahan ini bertujuan membentuk kader pembangunan kesehatan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jember. Kunjungan tokoh ke tendatenda kontingen dari kecamatan seperti Patrang, Pakusari, Tanggul, Mayang, dan Jenggawah semakin mempererat ikatan pembinaan.
Edukasi Sadar Lalu Lintas Usia Dini: Menanamkan Disiplin di Jalan Raya Sejak Kecil
Di sisi lain, Dinas Perhubungan Kabupaten Jember menghadirkan program Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD) Bunga Desaku di SD Pringgowiran 01, Sumberbaru, pada 26 September 2025. Kegiatan ini menargetkan siswa sekolah dasar untuk membangun kesadaran tertib berlalu lintas sejak usia dini, mengantisipasi tantangan kecelakaan akibat kelalaian dan kurang disiplin di masyarakat.
Dipimpin Plt. Kepala Dinas Perhubungan Gatot Triyono, acara diikuti siswa, guru, dan petugas lapangan, dengan kehadiran maskot zebra Zetta untuk menambah keseruan. Metode interaktif seperti simulasi menyeberang jalan, pengenalan rambu lalu lintas, dan nyanyian edukatif membuat pesan keselamatan lebih mudah diterima. Gatot Triyono menyampaikan, “Edukasi keselamatan lalu lintas harus dimulai sejak dini. Dengan cara yang menyenangkan, agar anakanak bisa lebih mudah memahami pentingnya tertib di jalan, baik sebagai pejalan kaki maupun pengguna kendaraan di masa depan.”
Program ini dipilih di wilayah pedesaan Sumberbaru untuk memperluas jangkauan, mengingat kesadaran berlalu lintas masih menjadi isu krusial. Gatot menambahkan, “Program SALUD Bunga Desaku bukan hanya seremonial, tetapi menjadi bagian penting dari pembentukan budaya keselamatan berlalu lintas di masyarakat Jember. Harapan kami, anakanak ini bisa menjadi pelopor perubahan bagi lingkungan sekitarnya.” Sebagai pelengkap, dinas membuka kanal pengaduan melalui media sosial resmi dan Wadul Gus E serta Gus Fawait untuk respons cepat terhadap isu lalu lintas.
Sosialisasi Sekolah Ramah Anak: Melindungi Generasi dari Risiko Sosial
DP3AKB Kabupaten Jember turut memperkaya rangkaian acara dengan sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di SMP Negeri 1 Sumberbaru pada 26–27 September 2025. Kegiatan ini disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Anak Sugeng Riyadi kepada ratusan siswa, menekankan hak dan kewajiban anak di sekolah, serta pencegahan perundungan, pernikahan dini, kenakalan remaja, dan pekerja anak.
Sugeng Riyadi mengajak siswa saling menghargai perbedaan dan menghindari perundungan, sambil menyoroti peran orang tua dalam penguatan nilai agama dan pendampingan. “Keterlibatan orang tua akan sangat menentukan pola pergaulan anak di usia remaja,” ujarnya. Sementara Judi Nugroho dari bidang yang sama menekankan sinergi lintas sektor untuk pencegahan pekerja anak melalui pemberdayaan ekonomi keluarga, serta mengajak siswa memperagakan tepuk hak anak sebagai pengingat perlindungan dasar.
Bupati Muhammad Fawait, yang hadir langsung, menyampaikan apresiasi atas implementasi SRA di sekolah tersebut. “a berharap semakin banyak anak Jember yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi, agar mereka dapat mewujudkan citacita sekaligus terhindar dari pernikahan dini,” katanya. Melalui keterlibatan seluruh bidang DP3AKB, termasuk pemberdayaan perempuan dan pengendalian penduduk, masyarakat Sumberbaru mendapatkan akses layanan menyeluruh untuk kesejahteraan keluarga.
Rangkaian Bunga Desaku ke5 ini menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Jember dalam membangun fondasi kuat bagi generasi muda melalui kolaborasi lintas dinas. Dengan antusiasme peserta yang tinggi, kegiatan ini diharapkan melahirkan perubahan nyata dalam disiplin, kesehatan, keselamatan, dan perlindungan anak, sekaligus memperkuat ikatan pemerintah dengan masyarakat desa menuju Jember yang lebih maju dan inklusif.


