Jember, 16 September 2025 – Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata rombongan tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (14/9/2025), meninggalkan duka mendalam. Sebanyak delapan orang meninggal dunia, dan 44 lainnya mengalami lukaluka. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Jember bergerak cepat memberikan santunan, pendampingan, dan jaminan pendidikan bagi keluarga korban, sementara penyelidikan penyebab kecelakaan terus dilakukan.
Kronologi Kecelakaan Maut
Kecelakaan tunggal terjadi sekitar pukul 11.45 WIB di Jalan Raya Bromo, tepatnya di turunan menikung Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo. Bus pariwisata bernomor polisi P7221UG, membawa 52 penumpang, mayoritas tenaga kesehatan dan keluarga karyawan RSBS Jember yang baru menggelar acara tasyakuran kelulusan S1 di kawasan Gunung Bromo.
Menurut laporan Satlantas Polres Probolinggo, bus diduga mengalami rem blong saat melaju dari arah barat ke timur, menyebabkan kendaraan menabrak pembatas jalan (guardrail) dan sebuah sepeda motor bernomor polisi N2856OE. Akibatnya, delapan penumpang meninggal dunia, termasuk empat tenaga kesehatan, dua pelajar, dan seorang ibu rumah tangga. Sebanyak 44 korban luka dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti RSUD dr. Mohamad Saleh, RSU ArRozy, RSU Tongas, serta Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto.
Respons Cepat Pemerintah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Jember, Muhammad Fawait, langsung mengunjungi rumah duka salah satu korban, Hendra Pratama, di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember, pada Senin (15/9). Kunjungan ini menjadi wujud empati dan dukungan moral bagi keluarga yang berduka.
Gubernur Khofifah menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya delapan korban, beliau juga mendoakan agar para korban jiwa dipanggil dalam keadaan husnul khatimah. Sebagai bentuk kepedulian, beliau menyerahkan santunan duka cita sebesar Rp10 juta kepada masingmasing lima ahli waris korban, yaitu keluarga almarhumah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), Aiza Farhani Agustin (7), dan Arti Wibowati (34). Santunan untuk tiga ahli waris lainnya diserahkan di RS Bina Sehat Jember.
Jaminan Pendidikan untuk Anak Korban
Pemerintah Kabupaten Jember, dengan persetujuan Gubernur Khofifah, menjamin pendidikan bagi anakanak korban. Dukungan diberikan melalui BPJS Ketenagakerjaan yang berkomitmen untuk menanggung biaya pendidikan hingga jenjang sarjana
Direktur RS Bina Sehat, dr. Faida, meskipun merasa terpukul atas kejadian ini, mengapresiasi respons cepat aparat kepolisian dan pemerintah. Ia juga menyebutkan bahwa 18 ambulans, termasuk ambulans Merah Putih, dikerahkan untuk mengevakuasi korban, dengan pengawalan polisi dari Probolinggo.
Satlantas Polres Probolinggo masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, dengan fokus pada dugaan rem blong. Sopir bus yang selamat, juga diperiksa untuk memberikan keterangan lebih lanjut. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya pemeriksaan rutin kendaraan, terutama untuk bus pariwisata yang melintas di jalur rawan seperti lereng Bromo.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Jember terus mendampingi keluarga korban, baik dalam bentuk bantuan material maupun moral, sebagai wujud tanggung jawab negara dalam menghadapi musibah ini.


