Informasi yang mengklaim bahwa Kementerian Dalam Negeri Israel dihantam rudal dari Iran ternyata tidak benar dan merupakan kabar palsu yang telah beredar luas di media sosial. Klaim tersebut pertama kali diposting oleh akun X (sebelumnya Twitter) bernama “MasBRO/@MasBRO_back” pada Sabtu, 21 Juni 2025. Dalam cuitannya, akun tersebut menyebutkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Israel terkena serangan rudal dari Iran, mengaitkannya dengan ketegangan yang tengah terjadi antara kedua negara.
Unggahan ini mendapat perhatian signifikan dari pengguna X, dengan jumlah tayangan yang mencapai lebih dari 7.000 kali, ratusan interaksi dan disebarkan ulang lebih dari 150 kali. Namun, klaim ini segera menjadi perhatian tim pemeriksa fakta dari situs TurnBackHoax.id yang melakukan penelusuran mendalam terkait kebenaran video yang dilampirkan dalam cuitan tersebut.
Metode Verifikasi Fakta
Tim pemeriksa fakta menggunakan perangkat InVID WeVerify yang mampu memecah video ke dalam beberapa gambar utama (keyframes). Gambargambar ini kemudian dicocokkan melalui pencarian gambar di mesin pencari Google Lens untuk menemukan sumber asli dan konteks yang tepat. Hasil pencarian mengarah pada sejumlah video terkait, yang tidak pernah berhubungan dengan serangan rudal ke kantor pemerintah di Israel.
Konteks Sebenarnya dari Video
Video yang diklaim sebagai rekaman serangan rudal ke Kementerian Dalam Negeri Israel ternyata adalah dokumentasi peristiwa kebakaran di sebuah restoran bernama Yakkasaroy yang berada di kota Khujand, Tajikistan. Video ini pertama kali diunggah oleh kanal YouTube “TUYONA MEDIA” pada 20 Juni 2025, sehari sebelum cuitan akun MasBRO muncul.
Unggahan tersebut secara jelas mendeskripsikan bahwa kejadian yang terekam adalah kebakaran restoran, bukan serangan militer. Selain itu, ditemukan pula video lain oleh akun “Khabarkash” yang merekam peristiwa yang sama dari sudut pandang berbeda, yakni dari tingkat jalan atau streetlevel. Hal ini semakin menguatkan bahwa video viral yang diklaim sebagai serangan rudal tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan klaim di media sosial.
Lebih lanjut, penelusuran menggunakan Google News menemukan artikel dari situs berita lokal Tajikistan, ASIAPlus, yang melaporkan insiden kebakaran restoran Yakkasaroy pada tanggal yang sama. Laporan media tersebut tidak ada kaitannya dengan situasi konflik Timur Tengah atau serangan rudal seperti yang diklaim.
Dampak Penyebaran Informasi Menyesatkan
Kasus ini menjadi contoh jelas bagaimana informasi menyesatkan atau misleading content dapat cepat menyebar di platform media sosial. Narasi yang memicu ketegangan geopolitik sering mudah viral, namun penting untuk selalu melakukan verifikasi sebelum menerima atau menyebarkan klaim serupa. Dalam hal ini, dengan mengecek sumber asli dan konteks peristiwa, masyarakat bisa menghindari penyebaran hoaks yang berpotensi memperkeruh situasi.
Pakar keamanan siber dan pemeriksa fakta menyarankan agar pengguna media sosial lebih kritis dan menggunakan alat bantu verifikasi untuk menguji keakuratan konten yang mereka temui. Terlebih lagi untuk berita atau klaim yang berkaitan dengan isu sensitif seperti konflik internasional.
Informasi palsu seperti kabar Kementerian Dalam Negeri Israel terkena rudal Iran bisa memicu kebingungan hingga kepanikan. Oleh karena itu, penguatan literasi digital dan kesadaran berinformasi menjadi hal yang sangat penting di era digital saat ini.
Dengan adanya upaya pengawasan dan penelusuran fakta yang ketat, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari hoaks dan tetap mendapatkan berita yang akurat dan terpercaya. Pendekatan ini juga membantu menekan penyebaran disinformasi yang kerap digunakan untuk memanipulasi opini publik dalam situasi geopolitik yang sensitif.





