Daftar Fenomena Astronomi September 2025, Berikut Jadwal Lengkapnya

Daftar Fenomena Astronomi September 2025, Berikut Jadwal Lengkapnya

Bulan September 2025 akan menjadi waktu yang penuh dengan berbagai fenomena astronomi menarik yang dapat diamati dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berbagai peristiwa langit ini menawarkan kesempatan langka bagi para pengamat dan pecinta astronomi untuk menyaksikan keindahan dan keunikan alam semesta. Berikut adalah jadwal lengkap fenomena astronomi September 2025 yang dapat dicatat untuk pengamatan terbaik.

Hujan Meteor Aurigid pada Awal Bulan

Fenomena hujan meteor Aurigid diperkirakan mencapai intensitas puncak antara pukul 01.32 hingga 05.29 WIB dengan lokasi pengamatan terbaik menuju arah timur di konstelasi Auriga. Menurut laporan dari sumber In The Sky, sekitar waktu menjelang fajar akan menjadi saat paling ideal untuk melihat banyak meteor yang melintas, saat titik radian hujan meteor tersebut berada paling tinggi di langit. Hujan meteor Aurigid ini menjadi salah satu atraksi utama di awal bulan September.

Gerhana Bulan Total pada 7 September

Salah satu peristiwa paling spektakuler pada bulan ini adalah gerhana bulan total yang berlangsung dari pukul 23.27 hingga 02.56 WIB dengan puncak gerhana antara pukul 00.31 sampai 01.53 WIB. Gerhana ini dapat diamati dari wilayah Asia, Afrika, Eropa, Rusia, Oceania, hingga Antartika. Secara khusus, dari Jakarta, Bulan akan terlihat jelas pada posisi 69° di atas horizon bagian barat saat mencapai puncak gerhana. Gerhana bulan total ini sering disebut juga sebagai “Blood Moon” karena warna kemerahannya yang dramatis.

Pendekatan Bulan dengan Saturnus dan Neptunus pada 8 September

Keesokan harinya, pada 8 September 2025, tercatat fenomena langka berupa pendekatan antara Bulan, Saturnus, dan Neptunus dengan jarak antar benda langit sekitar 3° 3’. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena ini adalah sekitar pukul 00.41 WIB. Pengamatan bisa dilakukan mulai dari pukul 19.25 WIB hingga 05.20 WIB keesokan harinya. Ketika posisi ini berada pada titik tertinggi, ketiga benda langit tersebut akan tampak pada ketinggian 86° di langit utara.

Fase Kuartal Akhir Bulan pada 14 September

Bulan juga memasuki fase kuartal akhir pada tanggal 14 September pukul 23.52 WIB hingga 11.30 WIB tanggal 15 September. Pada fase ini, Bulan akan terlihat setengah bulat, memberikan pemandangan yang indah dan ideal untuk pengamatan observasi malam.

Pendekatan Bulan dan Jupiter pada 16 September

Fenomena pendukung lainnya pada bulan September adalah pendekatan Bulan dengan planet Jupiter yang terjadi pada 16 September 2025. Dalam kejadian ini, jarak antara Bulan dan Jupiter sekitar 4° 28’. Waktu pengamatan terbaik adalah antara pukul 01.46 hingga 05.30 WIB, dan fenomena ini dapat diamati di langit bagian timur dengan titik tertinggi pada ketinggian 47° di atas horizon.

Gerhana Matahari Sebagian pada 22 September

Pada 22 September 2025 juga akan terjadi gerhana matahari sebagian dengan durasi pengamatan dari pukul 00.31 sampai 04.53 WIB dan cakupan maksimum mencapai 79%. Namun perlu diketahui, fenomena ini tidak dapat diamati dari Indonesia karena hanya terlihat di wilayah Antartika dan sebagian Oceania. Meski demikian, gerhana ini menjadi catatan penting dalam kalender astronomi global.

Puncak Hujan Meteor Daytime Sextantid pada 27 September

Menutup rangkaian fenomena astronomi bulan ini, hujan meteor Daytime Sextantid akan mencapai puncaknya pada 27 September, sekitar pukul 03.33 hingga 05.16 WIB. Hujan meteor ini aktif sejak 9 September hingga 9 Oktober 2025. Waktu terbaik pengamatan adalah sebelum fajar ketika titik radian berada di konstelasi Sextans pada posisi tertinggi di langit timur.

Fenomenafenomena ini menunjukkan keadaan langit September 2025 yang sangat dinamis dan dipenuhi oleh berbagai kejadian astronomi langka dan menarik. Bagi para pengamat, catatan jadwal ini penting agar tidak melewatkan kesempatan menikmati pemandangan spektakuler. Semua informasi tersebut bersumber dari data terpercaya dan hasil observasi terkini yang dirilis oleh komunitas astronomi global. Selalu siapkan peralatan pengamatan dan pilih lokasi dengan pencahayaan minimum untuk pengalaman terbaik menyaksikan keajaiban langit.