Edukasi bagi Pedagang Kreatif Lokal untuk Wujudkan Gerakan Pangan Aman

Edukasi bagi Pedagang Kreatif Lokal untuk Wujudkan Gerakan Pangan Aman

Blimbing () – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus memperkuat komitmen dalam mewujudkan keamanan pangan di tingkat pelaku usaha mikro. Salah safunya melalui kegiatan edukasi Bimbingan Teknis Gerakan Pangan Aman bagi Pedagang Kreatif Lokal (PKL) yang digelar di Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Selasa (11/11/2025).

Kadiskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi bersama Kepala BBPOM Surabaya, Yudi Noviandi, bersama jajaran terkait foto bersama peserta usai pembukaan kegiatan

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menggandeng Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya produksi dan penjualan pangan yang aman dikonsumsi masyarakat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pengujian produk pangan UMKM yang sebelumnya dilakukan bersama BBPOM Surabaya.

Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa produk mengandung bahan tambahan yang berpotensi berbahaya, seperti boraks. “Memang tidak semuanya, tetapi ada beberapa produk yang perlu diantisipasi. Kami berharap seluruh pelaku usaha dapat memastikan bahan yang digunakan benarbenar food grade, terutama untuk bahan pengawet,” tutur Eko.

Menurutnya, edukasi menjadi langkah penting untuk mencegah penggunaan bahan kimia berbahaya pada produk makanan yang dijual kepada masyarakat. Eko menegaskan bahwa Pemkot Malang akan terus melakukan sosialisasi dan pengawasan berkelanjutan guna memastikan pedagang tidak lagi menggunakan bahan berbahaya dalam proses produksi.

“Setelah sosialisasi ini, kami akan menindaklanjuti dengan pengawasan langsung di lapangan agar tidak ada lagi penggunaan bahan seperti boraks atau formalin. Kami ingin pedagang menjual makanan yang aman dan layak dikonsumsi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BBPOM Surabaya, Yudi Noviandi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Jatim Truly Inovasi – Jawa Timur Trusted Culinary, yang bertujuan memastikan produk kuliner lokal aman, bermutu, dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

“Program ini menjadi wujud kolaborasi antara BBPOM Surabaya dan Pemerintah Kota Malang. Aman berarti produk bebas dari bahaya kimia seperti boraks, formalin, metanil yellow, dan rodamin B,” terang Yudi.

Lebih lanjut Yudi mengungkapkan, berdasarkan pengujian sampel di beberapa lokasi, ditemukan adanya penggunaan boraks pada beberapa produk seperti kerupuk bawang, cincau, cenil, dan rambak. Melalui kegiatan bimtek ini diharapkan juga dapat menjadi momentum bagi para pelaku usaha kuliner untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga mutu serta keamanan pangan.

Dengan demikian, produk lokal tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga memiliki daya saing lebih tinggi di pasar wisata kuliner Kota Malang. “Meskipun jumlahnya tidak banyak, hal ini tetap menjadi perhatian. Melalui kegiatan edukasi ini, kami berharap dapat mengubah perilaku pelaku usaha agar ke depan tidak lagi menggunakan bahan berbahaya,” pungkasnya. ()