PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mengungkapkan capaian signifikan dari rencana aksi yang dijalankan dalam tiga tahun terakhir untuk memperkuat bisnis perusahaan. Dalam pelaksanaannya, AALI menggandeng berbagai pemangku kepentingan dengan menekankan pada hasil yang terukur, keterlibatan inklusif, dan kolaborasi berkelanjutan guna menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Direktur AALI, Bandung Sahari, menyampaikan bahwa selama satu tahun terakhir, implementasi rencana aksi perseroan menghadapi dinamika kompleks, terutama terkait klaim lahan yang tumpang tindih dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal antar komunitas. Kondisi ini menjadi tantangan utama yang membutuhkan upaya penyelesaian secara konstruktif melalui kerja sama dengan semua pihak terkait.
Menurut Bandung, Astra Agro menekankan pentingnya dialog terbuka dan berbagi data yang konkrit sebagai fondasi penyelesaian setiap keluhan. “Kami percaya bahwa kerjasama dan berbagi data menjadi sangat penting untuk menyelesaikan keluhan,” ujarnya saat konferensi di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Pendekatan Keterlibatan dan Kolaborasi
Dalam upaya peningkatan efektivitas rencana aksi, AALI aktif melakukan pendekatan inklusif yang melibatkan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) serta pemangku kepentingan internasional melalui pertemuan tatap muka di Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan memperluas basis dukungan terhadap programprogram yang dijalankan.
Bandung juga menyoroti kolaborasi dengan berbagai komunitas dan pemangku kepentingan lokal sebagai kunci keberhasilan di lapangan. Anak usaha AALI menunjukkan kemajuan signifikan, seperti PT LTT yang berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Towiora dengan menyediakan lahan pemakaman umum seluas 1,2 hektar beserta pembangunan infrastrukturnya. Selain itu, PT LTT juga mengadakan pelatihan pengelolaan pemakaman bekerja sama dengan pondok pesantren serta memberikan dukungan terhadap sarana ibadah masyarakat.
Fokus pada Aspek Lingkungan
Dari sisi lingkungan, PT LTT secara berkala melakukan pemantauan kualitas udara, air, dan tanah dengan melibatkan warga setempat serta laboratorium independen. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada pelanggaran terhadap standar lingkungan yang berlaku, seperti yang tertuang dalam laporan verifikasi independen.
Sementara itu, PT Mamuang, anak perusahaan Astra Agro lainnya, menjalankan pendekatan dialog berbasis komunitas dengan tokoh masyarakat untuk melakukan pelatihan pertanian berkelanjutan (Good Agricultural Practices/GAP). Program ini diberikan kepada anggota Kelompok Tani Sinar Rio Jaya sebagai upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya dan kualitas hasil pertanian.
Di sisi lain, PT ANA menginisiasi forumforum dialog terbuka yang melibatkan warga, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat setempat guna mencari solusi damai berbasis pemahaman bersama. Pendekatan partisipatif ini menjadi fondasi dalam mencapai resolusi yang adil dan berkelanjutan.
Komitmen Terhadap Perbaikan Berkelanjutan
Bandung menegaskan bahwa Astra Agro konsisten membuka ruang dialog dan mengajak seluruh pihak untuk duduk bersama secara konstruktif. Prinsip keterbukaan dan akuntabilitas bersama diyakini menjadi kunci untuk mencapai perbaikan berkelanjutan.
“Perbaikan hanya dapat dicapai melalui partisipasi luas dan akuntabilitas bersama,” pungkas Bandung. Dengan semangat kolaboratif ini, Astra Agro terus berkomitmen menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat dan memastikan pengembangan bisnis yang bertanggung jawab serta berkelanjutan dalam jangka panjang.
Data dari berbagai aktivitas dan pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan kompleks, AALI berhasil mengelola rencana aksinya dengan pendekatan inklusif dan berorientasi hasil, yang menjadi modal penting dalam menjaga kelangsungan usaha dan memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungan operasional perusahaan.





