Geely kini mengoperasikan 41 satelit Internet of Things (IoT) aktif dalam proyek ambisius mereka yang bernama GEESATCOM. Langkah ini menandai tonggak penting bagi industri otomotif karena kehadiran satelitsatelit tersebut memungkinkan pengembangan ekosistem mobilitas terpadu yang menggabungkan teknologi Bumi dan antariksa. Teknologi satelit ini secara signifikan meningkatkan konektivitas dan otomatisasi kendaraan, yang berpotensi merevolusi pengalaman berkendara di masa depan.
Peluncuran terbaru 11 satelit sekaligus dilakukan dari perairan dekat Rizhao, Provinsi Shandong, China, menambah jumlah satelit Geespace—anak perusahaan dirgantara komersial di bawah Geely Group—menjadi total 41 satelit aktif di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO). Semua satelit tersebut telah masuk orbit yang ditentukan dan beroperasi normal, memperluas kapasitas cakupan jaringan satelit GEESATCOM secara global kecuali wilayah kutub.
Manfaat Satelit IoT untuk Industri Otomotif
Satellit karya Geely bukan sekadar teknologi ruang angkasa biasa. Mereka memainkan peran kunci dalam menyediakan data dan layanan komunikasi untuk berbagai aplikasi otomotif. Melalui teknologi komunikasi IoT berbasis satelit dan modul posisi presisi yang dikembangkan Geespace, kendaraan dalam lini produk Geely Group kini dapat dipasangi terminal satelit yang membantu:
- Sistem Asisten Berkendara Canggih (ADAS): Satelit menyediakan data penting untuk mengoptimalkan fungsi keselamatan dan kenyamanan pengemudi.
- Konektivitas Kendaraan: Menghubungkan kendaraan ke jaringan global dengan jangkauan luas sehingga kendaraan dapat selalu terintegrasi secara realtime.
- Pemetaan Presisi: Memanfaatkan teknologi pemetaan presisi yang mendukung berbagai fitur kecanggihan kendaraan seperti navigasi tingkat lanjut dan sistem otonom.
Dengan infrastruktur satelit ini, Geely mendukung terciptanya kendaraan yang tidak hanya pintar tetapi juga lebih aman dan efisien di jalan.
GEESATCOM: Strategi Jangka Panjang dan Cakupan Global
Proyek satelit GEESATCOM sendiri direncanakan mencapai total 72 satelit pada akhir 2025. Dalam waktu dekat, Geespace menargetkan untuk operasional 64 satelit aktif guna membentuk jaringan IoT satelit global yang mampu melayani berbagai sektor industri secara luas. Ini termasuk kendaraan terkoneksi, mobilitas udara perkotaan, perangkat konstruksi berat, kapal maritim, hingga operasi energi dan respons darurat.
Efektivitas jaringan ini tercermin dari hasil uji komersial dengan tingkat keberhasilan di atas 99,15 persen dan ketersediaan jaringan melebihi 99,97 persen. Selain itu, GEESATCOM telah menjalin kemitraan strategis dengan lebih dari 20 operator telekomunikasi di berbagai wilayah, mulai dari Timur Tengah, Asia Tenggara, Afrika, hingga Amerika Latin.
Dampak pada Industri Otomotif dan Sektor Terkait
Dengan komunikasi satelit LEO sebagai pendorong utama, berbagai sektor pun mengalami transformasi digital yang lebih cepat dan terintegrasi. Di bidang otomotif, hal ini berarti kendaraan dapat terhubung dan berkomunikasi secara konstan tanpa tergantung pada infrastruktur jaringan darat yang terbatas.
Konektivitas ini membuka peluang pengembangan fitur kendaraan otonom yang lebih andal dan responsif terhadap kondisi jalan dan lingkungan sekitar. Selain itu, solusi mobilitas cerdas seperti sistem manajemen armada, layanan darurat cepat, dan mobilitas udara perkotaan pun dapat direalisasikan berdasar dukungan jaringan satelit Geely.
Penggunaan teknologi IoT berbasis satelit menjadi fondasi utama dalam membangun ekosistem mobilitas cerdas yang tidak hanya mengutamakan kenyamanan, tetapi juga aspek keselamatan dan efisiensi energi dalam transportasi. Geely melalui GEESATCOM menjadi pelopor pengembangan ekosistem mobilitas terpadu BumiAntariksa yang mendorong reformasi besar dalam cara masyarakat mengakses dan menggunakan layanan transportasi di masa depan.
Dengan langkah yang terus dipercepat ini, Geely memposisikan diri bukan hanya sebagai produsen otomotif, tetapi juga sebagai penyedia solusi teknologi mobilitas ruang angkasa dan digital yang terintegrasi. Keunggulan ini diyakini akan memberi dampak positif jangka panjang terhadap daya saing industri otomotif di pasar global yang semakin mengedepankan teknologi canggih dan konektivitas tanpa batas.
