Industri Fesyen Indonesia Tembus Pasar Afrika Selatan, Peluang Ekspor Meningkat

Industri Fesyen Indonesia Tembus Pasar Afrika Selatan, Peluang Ekspor Meningkat

Industri fesyen Indonesia berhasil menembus pasar Afrika Selatan melalui kehadiran dua merek andalan, Sroja dan Kudung, yang kini membuka consignment store pertama mereka di The Style Loft, Nelson Mandela Square, Johannesburg. Ini merupakan pencapaian penting karena menandai kehadiran merek fesyen asli Indonesia pertama dalam 30 tahun terakhir di negara tersebut.

Langkah ekspansi ini didukung secara penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pretoria serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), sebagai bagian dari upaya penguatan posisi Indonesia di kancah fesyen global. “Ini merupakan peristiwa bersejarah karena setelah 30 tahun akhirnya ada merek fesyen Indonesia yang masuk ke Afrika Selatan,” ujar Starlet Y. Koenardi, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Pretoria, dalam keterangan tertulis pada 29 Agustus 2025. Ia berharap Sroja Warna Indonesia bisa terus berkembang dan membuka cabang di kotakota lain di Afrika Selatan.

Survei pasar yang dilakukan pada Mei 2025 menunjukkan bahwa produk Sroja dan Kudung memiliki daya saing yang kuat di pasar Afrika Selatan. Faktor keunggulan berasal dari desain kreatif, kualitas bahan yang baik, serta harga yang kompetitif. Kota Johannesburg dan Pretoria dipilih sebagai basis ekspansi karena keduanya merupakan pusat multikultural dengan populasi beragam, sehingga menjadi pasar strategis untuk fesyen modest dan gaya kontemporer yang elegan.

Selain dari pihak Indonesia, apresiasi juga datang dari pemerintah Afrika Selatan. Thandiwe Fadane, perwakilan Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan, menyampaikan bahwa hadirnya Sroja dan Kudung merupakan simbol persahabatan kedua negara. “Kehadiran merek ini merupakan bukti nyata perkembangan hubungan yang baik antara Indonesia dan Afrika Selatan dalam bidang investasi,” tuturnya, sembari menegaskan bahwa koleksi keduanya sangat sesuai dengan gaya hidup dan budaya lokal.

Farizki Putra, Brand Manager Sroja Warna Indonesia, menegaskan bahwa langkah ekspansi ke pasar Afrika Selatan bukan sekedar bisnis, melainkan juga wujud diplomasi budaya melalui produk fesyen. “Kehadiran Sroja dan Kudung di Johannesburg mempertegas komitmen kami untuk tumbuh tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar internasional.”

Dalam acara peresmian store tersebut, Sroja Warna Indonesia membawa dua koleksi terbaru yang sebelumnya sukses diperkenalkan di Indonesia Fashion Week 2025. Sroja menghadirkan koleksi bertajuk “Tejasvi” yang menonjolkan desain modern dengan aksen keemasan, melambangkan kekuatan dan kemewahan yang abadi. Sementara itu, Kudung memperkenalkan koleksi “Morgen”, yang terinspirasi dari bahasa Denmark yang berarti “pagi hari”. Koleksi ini menawarkan gaya yang anggun dan kontemporer dengan nuansa ketenangan dan kenyamanan, sesuai untuk aktivitas harian.

Hadirnya Sroja dan Kudung di Afrika Selatan diyakini bukan hanya sebagai pengenalan produk fesyen, melainkan juga sebagai jembatan budaya antara Indonesia dan Afrika Selatan. Langkah ini membuka peluang bagi semakin banyak karya kreatif Indonesia untuk menembus pasar global sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui bahasa universal: fesyen.

Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme pasar yang positif, peluang bagi industri fesyen Indonesia untuk memperluas kredibilitas internasional semakin terbuka lebar. Keberhasilan Sroja Warna Indonesia di Afrika Selatan menjadi inspirasi bagi pelaku industri kreatif lainnya untuk terus berinovasi dan menembus pasar baru di berbagai belahan dunia. (KIE)