Jember, 23 Oktober 2025 – Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Jember berlangsung meriah dengan rangkaian kegiatan yang mengusung tema besar “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Melalui kolaborasi berbagai dinas pemerintahan, kegiatan ini tidak hanya memperingati peran historis santri dalam perjuangan bangsa, tetapi juga menegaskan kontribusi mereka dalam pelestarian budaya, penguatan kesehatan masyarakat, dan pengembangan kewirausahaan berbasis pesantren. Berlangsung sejak 14 hingga 22 Oktober 2025, peringatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara tradisi, modernitas, dan kemandirian ekonomi untuk membangun Jember yang lebih berdaya saing.
Merayakan Identitas Budaya melalui “The Sarong: Miniatur of Indonesia”
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember menggelar acara bertajuk “The Sarong: Miniatur of Indonesia” pada 21 Oktober 2025 di Alunalun Jember. Kegiatan ini menghadirkan sarung sebagai simbol kebhinekaan dan kreativitas bangsa. Sarung, yang identik dengan kesederhanaan dan spiritualitas santri, dihadirkan dalam konteks modern melalui parade busana yang menampilkan karya desainer muda lokal. Beragam gaya, mulai dari busana santai hingga formal, memperlihatkan transformasi sarung sebagai elemen fashion kontemporer yang tetap berakar pada nilai budaya.
Selain parade busana, acara ini dimeriahkan dengan aksi budaya santri, seperti penampilan Hadrah, Tari Zapin, Tari Kreasi, dan band santri Jember. Penampilan ini menegaskan bahwa santri mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas spiritual dan budaya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mempromosikan sarung sebagai warisan budaya nasional, sekaligus memperkuat citra Jember sebagai pusat inovasi kreatif yang berbasis tradisi.
Mendorong Kemandirian Ekonomi melalui Talkshow dan Pelatihan Santripreneur
Peringatan Hari Santri 2025 juga diwarnai dengan upaya penguatan kemandirian ekonomi santri. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Jember menggelar Talkshow Hari Santri pada 21 Oktober 2025 di Hall Hotel Bandung Permai, bertema “Santri Mandiri Jember Berdikari: Membangun Peradaban Dunia Melalui Kewirausahaan Berbasis Pesantren.” Talkshow ini menghadirkan dr. Gamal Albinsaid, seorang dokter dan wirausahawan sosial, serta Betari Aisah, pendiri IELTS with Betari, yang berbagi inspirasi tentang pentingnya inovasi dan kewirausahaan berbasis nilai keislaman.
Selain itu, pada 15 Oktober 2025, Diskopum menyelenggarakan Pelatihan Vocasional Santripreneur di Politeknik Negeri Jember, mengajarkan pembuatan kue kering dan mie kering kepada santri dari berbagai pesantren. Kegiatan ini dipandu oleh dosen Politeknik Negeri Jember, dengan sesi praktik yang memungkinkan peserta menghasilkan produk sendiri. Kepala Diskopum Jember menekankan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk melahirkan santripreneur yang mampu menciptakan peluang usaha, memperkuat ekonomi pesantren, dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Sinergi Kesehatan dan Kebangsaan melalui Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada 22 Oktober 2025 di Alunalun Jember. Kegiatan ini menyasar semua kalangan usia, dengan layanan seperti pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan skrining penyakit tidak menular. Tim dari UPTD Puskesmas Sumberjambe memastikan pelayanan berjalan sesuai standar, dengan hasil pemeriksaan yang akan digunakan untuk pemetaan kondisi kesehatan masyarakat Jember.
Apel peringatan Hari Santri yang dipimpin Bupati Jember, Muhammad Fawait, turut memperkuat semangat kebangsaan. Hadirnya para kiai, santri, dan organisasi masyarakat seperti Ansor dan Banser menegaskan peran santri sebagai pilar moral dan kebangsaan. Kegiatan ini menjadi momentum untuk memadukan nilai religius dengan kesadaran hidup sehat, guna mewujudkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing.
Menuju Jember yang Berbudaya, Sehat, dan Mandiri
Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Jember tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga cerminan komitmen pemerintah daerah dalam mengawal kebhinekaan, kesehatan, dan kemandirian ekonomi. Melalui “The Sarong: Miniatur of Indonesia,” santri dan masyarakat diajak untuk menghargai warisan budaya sebagai bagian dari identitas nasional. Talkshow dan pelatihan santripreneur menegaskan potensi santri sebagai penggerak ekonomi kreatif, sementara pemeriksaan kesehatan gratis memperkuat kesadaran akan pentingnya hidup sehat.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Jember berharap rangkaian kegiatan ini dapat menjadi katalis bagi lahirnya generasi santri yang tidak hanya religius, tetapi juga inovatif, sehat, dan mandiri. Dengan sinergi antara budaya, kesehatan, dan kewirausahaan, Jember siap melangkah menuju peradaban dunia yang berlandaskan nilainilai kebhinekaan dan keislaman.

