Jember Ukir Sejarah dengan Rekor MURI 500 Ancak Agung pada Peringatan Maulid Nabi

Jember Ukir Sejarah dengan Rekor MURI 500 Ancak Agung pada Peringatan Maulid Nabi

Jember, 25 September 2025 — Ribuan warga memadati Alunalun Jember Nusantara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Rabu, 24 September 2025. Acara bertajuk Festival Budaya dan Religi “Ancak Agung” ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga mencatat sejarah dengan meraih Rekor Museum RekorDunia Indonesia (MURI) untuk kirab 500 ancak agung, menegaskan posisi Jember sebagai pusat pelestarian tradisi budaya Islam yang monumental.

Dengan tema “Melestarikan Tradisi, Menguatkan Ukhuwah, Mengangkat Marwah Jember,” festival ini menggabungkan nilai religi, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat. Kirab budaya yang dimulai dari kawasan KFC Jember menuju Alunalun Jember Nusantara menjadi sorotan utama, di mana ratusan ancak—wadah berisi hasil bumi seperti uran, buahbuahan, dan hasil pertanian lainnya—diarak dengan penuh kebanggaan.

Simbol Syukur dan Gotong Royong

Rangkaian acara dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan khotmil Qur’an serentak, diikuti parade kirab ancak, atraksi kentongan, dan tarian tradisional. Ancak yang dihias dengan ornamen khas menjadi simbol syukur atas hasil bumi yang melimpah sekaligus wujud kekayaan budaya Jember. Partisipasi melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, desa, sekolah, hingga instansi vertikal dan BUMN/BUMD.

Kecamatan Pakusari, Panti, dan Arjasa turut andil dalam kesuksesan acara ini. Kecamatan Panti, misalnya, mengirimkan delapan ancak, termasuk satu dari kecamatan dan tujuh dari desadesa di wilayahnya. Salah satu desa, Serut, bahkan masuk nominasi 10 besar ancak paling kreatif dalam penilaian tim kabupaten. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat dari seluruh lapisan masyarakat untuk melestarikan tradisi leluhur.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi dalam menjaga tradisi. “Semangat guyub dan kebersamaan inilah yang harus terus kita pelihara. Tradisi seperti ini bukan sekadar perayaan, tapi juga simbol kekuatan budaya kita,” ujarnya. Beliau juga menekankan bahwa acara ini menjadi momentum strategis untuk mempererat ukhuwah dan mengangkat nama Jember di tingkat nasional.

Rekor MURI: Pencapaian Bersejarah Jember

Puncak keberhasilan acara ini adalah pencapaian Rekor MURI melampaui rekor sebelumnya. Prosesi kirab yang dimulai dari kawasan Sultan Agung menuju alunalun menjadi bukti nyata komitmen Jember dalam melestarikan warisan budaya sekaligus memperkuat persaudaraan. Setelah diarak, ancakancak tersebut didoakan bersama dan dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk sedekah dan rasa syukur.

Camat Patrang, Ajib, S.IP., menyatakan kesiapan jajarannya untuk mendukung penuh kegiatan ini. “Kirab Ancak Agung ini harus kita persiapkan sebaik mungkin. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan menyukseskan programprogram pemerintah kabupaten,” ungkapnya. Antusiasme masyarakat terlihat dari ribuan orang yang memadati jalanan, menunjukkan kecintaan terhadap tradisi lokal.

Malam Puncak: Nuansa Religius dan Kebhinekaan

Pada malam hari pukul 19.00 WIB, acara puncak berlangsung dengan khidmat. KH. Moh. Kholil As’ad, pengasuh Pondok Pesantren Walisongo Situbondo, memimpin shalawat dan menyampaikan tausiah yang penuh makna, memperkuat nuansa religius acara. Alunan hadrah, lampu sorot, dan semangat masyarakat menciptakan suasana meriah sekaligus penuh keberkahan. Doa bersama menutup rangkaian acara, diikuti pembagian hasil bumi dari ancak kepada masyarakat secara tertib.

Festival Ancak Agung bukan hanya perayaan tahunan, tetapi juga upaya strategis Pemerintah Kabupaten Jember untuk menjadikan tradisi ini sebagai ikon baru wisata religi dan budaya. Dengan pemecahan Rekor MURI, Jember tidak hanya mengukir sejarah, tetapi juga mempertegas identitasnya sebagai kota budaya yang kaya akan tradisi dan semangat kebersamaan.

Keberhasilan acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, kecamatan, desa, swasta, dan masyarakat. Tradisi Ancak Agung, yang awalnya merupakan simbol syukur atas hasil bumi, kini berkembang menjadi festival budaya yang mampu menarik perhatian nasional. Ke depan, masyarakat berharap acara ini menjadi event tahunan yang semakin memperkuat daya tarik wisata Jember.

Dengan semangat gotong royong dan nilainilai ukhuwah yang terjalin, Jember telah menorehkan catatan bersejarah melalui Festival Ancak Agung 2025. Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga langkah penting dalam melestarikan warisan leluhur dan mengangkat marwah Jember di kancah yang lebih luas.