PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berhasil mencetak pendapatan mencapai Rp36,19 triliun pada tahun fiskal 2024, sehingga menempatkan perusahaan tersebut dalam jajaran Fortune Indonesia 100 tahun 2025 sebagai salah satu dari 100 perusahaan terbesar di Indonesia. Posisi SIG berada di peringkat ke33 berdasarkan total pendapatan, menandai keberhasilan perusahaan dalam menjaga kinerja keuangan yang positif di tengah tantangan industri bahan bangunan domestik.
Fortune Indonesia 100 tahun 2025 menerapkan standar pendapatan minimal sebesar Rp11,42 triliun, meningkat dari ambang batas Rp10,54 triliun pada tahun sebelumnya. Daftar ini menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan, tata kelola perusahaan yang sehat, serta komitmen terhadap pemangku kepentingan. SIG, sebagai emiten dengan kode saham SMGR, menunjukkan performa kuat yang membawa keuntungan laba bersih sebesar Rp720 miliar pada periode yang sama.
Strategi Bisnis dan Kinerja Keuangan SIG
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengungkapkan bahwa keberhasilan SIG dalam meraih posisi tersebut merupakan bukti efektifitas strategi bisnis yang dijalankan. “SIG mampu menjaga profitabilitas melalui pengelolaan pasar retail dan proyek nasional, disertai penjualan ekspor yang terus bertumbuh,” ujarnya pada Sabtu (16/8/2025). Selain itu, SIG juga melaksanakan program efisiensi serta peningkatan operational excellence yang berperan penting dalam mempertahankan keberlanjutan profit.
Vita menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan refleksi dari komitmen SIG untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di industri bahan bangunan Indonesia. Hal ini menjadi motor penggerak bagi seluruh karyawan dalam melanjutkan transformasi perusahaan menjadi solusi bahan bangunan terbesar di kawasan regional.
Inovasi Semen Hijau sebagai Keunggulan Kompetitif
Salah satu kunci keberhasilan SIG adalah inovasi produk semen hijau dan turunannya yang ramah lingkungan dan memiliki tingkat emisi karbon yang lebih rendah. Produk ini mampu menurunkan emisi karbon hingga 38% dibandingkan dengan semen konvensional melalui penggunaan material ramah lingkungan dan bahan bakar alternatif yang dioptimalkan dalam proses produksinya.
“Semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap produk berkelanjutan memberikan SIG keunggulan kompetitif yang signifikan,” kata Vita. Semen hijau SIG tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, melainkan juga memudahkan proses konstruksi serta memberikan mutu sesuai standar kelas yang diperlukan.
Secara finansial, semen hijau memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan, mencapai Rp22,03 triliun atau setara dengan 61% dari total pendapatan SIG pada tahun 2024. SIG berencana memperluas promosi semen hijau untuk lebih mengajak masyarakat serta pemangku kepentingan lain beralih ke produk ramah lingkungan guna mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pengaruh terhadap Industri dan Peluang Masa Depan
Keberhasilan SIG dalam memasuki daftar Fortune Indonesia 100 dengan pendapatan triliunan rupiah menunjukkan dinamika positif industri bahan bangunan yang tengah bertransformasi. Pendekatan SIG yang memadukan inovasi, efisiensi, dan pengelolaan pasar yang berimbang menjadi model bisnis yang patut dicontoh oleh perusahaan lain di sektor ini.
Ke depannya, perusahaan juga akan terus menguatkan ekspansi pasar nasional dan internasional sembari mengoptimalkan produk hijau yang memberikan nilai tambah tersendiri di tengah persaingan global. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis sekaligus berkontribusi pada target pembangunan berkelanjutan nasional.
SIG tidak hanya fokus pada aspek komersial, tetapi juga mengembangkan bisnis yang responsif terhadap isu lingkungan dan sosial, sehingga menciptakan peluang usaha baru yang mendukung ekosistem industri hijau di Indonesia. Dengan demikian, pencapaian tahun 2024 menjadi langkah strategis yang membuka pintu bagi inovasi dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.





