Jakarta, Merawat mesin mobil diesel modern harus diperhatikan. Sebab bentuk perawatannya sedikit berbeda ketimbang mesin diesel lain.
Yup, kalau kita ngomongin mobil diesel, kayanya bagi beberapa generasi muda mobil peminum solar ini lagi banyak digandrungi. Kita bisa lihat bagaimana jumlah pengguna Toyota Kijang Innova diesel, Toyota Fortuner, sampai Mitsubishi Pajero Sport begitu banyak di Indonesia.
Tapi tau gak sih kamu kalau mesin diesel pada mobilmobil kekinian itu teknologinya udah jauh berkembang dibanding saat pertama kali mesin diesel ditemukan? Jadi bentuk perawatan terhadap mesin ini juga harus mengikuti perkembangan teknologi.
Mesin Diesel Dulu vs Sekarang
Rifat Sungkar, yang dikenal sebagai pereli nasional dan automotive enthusiast, membandingkan tren mobil diesel zaman dulu dengan sekarang. Menurut dia, perkembangan mesin diesel saat ini sudah begitu banyak berubah dibanding beberapa puluh tahun sebelumnya.
Sedikit kilas balik sejarah lahirnya mesin diesel, teknologi ini pertama kali ditemukan oleh insinyur berkebangsaan Jerman, Rudolf Christian Karl Diesel pada tahun 1892. Namun ia baru mematenkan temuannya pada Februari 1893.
Mulanya mesin ini digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910 mesin diesel digunakan untuk kapal laut, lokomotif, pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya.
Mesin diesel mulai diaplikasikan untuk kendaraan pada 1922. Kemudian di 1927, mesin diesel mulai dipalikasikan untuk mobil penumpang.
“Kalau dulu mesin diesel itu identik kelaklah, kotorlah, ngebul, gak ada tenaganya. Tapi sejak ada teknologi common rail, sekitar 20 tahun lalu di Eropa, diesel tuh udah jauh lebih ramah lingkungan daripada bensin,” ujar Rifat ketika ditemui di booth Pertamina di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Dia juga menyebut kalau sekarang mesin diesel justru lebih bertenaga bahkan sejak dari RPM bawah. Kondisi ini membuat mesin tersebut cocok banget untuk stop and go atau bawa beban berat.
“Kalau dulu mobil diesel konvensional tugasnya buat bawa beban berat atau traktor, sekarang sejak sudah ada turbo diesel, commonrail direct injection, tenaganya udah ada di rpm bawah. Buat stop and go smapai bawa beban berat, udah deh meisn diesle jagoannya,” sebut Rofat.
Tuntutan Teknologi Bikin Inovasi Pelumas Makin Penting
Masih menurut Rifat, perkembangan teknologi mesin diesel modern membuat kinerja mesin ini juga menjadi lebih keras, dengan sistem teknik yang lebih kompleks. Termasuk tekanan bahan bakar mesin diesle yang semakin tinggi.
“Sekarang coba ya saya asumsikan gini, kalau kita dengar ban mobil meledak, itu kan keras sekali bunyinya. Padahal ratarata ban mobil itu tekanan anginnya 30 atau 40 PSI. Di dalam mesin diesel, injektornya mesin diesel sekarang itu tekanann mesinnya antara 150 sampai 300 bar. Artinya 150 kali lipat lebih besar daripada ban mobil yang meldak,” jelas Rifat.
Jadi bayangin, mesin diesel modern itu dibuat dengan teknologi yang semakkin maju, kompleksitasnya semakin detail, tingkat kepresisian terus bertambah,i, dan juga daya tahan yang semakin baik.
Karena itulah, lanjut Rifat, kunci utama untuk merawat mobil mesin diesel modern ada di dua faktor utama:
- Bahan bakar berkualitas
- Pelomas yang tepat
Adapun Setyo Utomo sebagai VP Marketing Pertamina Lubricants menambahkan bahwa industri pelumas sekarang dituntut buat terus berinovasi, karena mesin mobil makin kecil, tapi tenaga makin besar.
“Sekarang orang pengen mesin irit BBM, tapi tetap bertenaga dan rendah emisi. Peran pelumas jadi krusial buat memenuhi itu semua,” kata dia saat ditemui di GIIAS 2025 ICE BSD City, Tangerang.
Ia menyebutkan, Pertamina sendiri sebenarnya udah berpengalaman di dunia pelumas mesin diesel lewat produk legendaris seperti Meditran. Tapi untuk mobil penumpang, mereka terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dari pabrikan kendaraan bermotor.
Karena itulah, kalau awalnya mereka punya Fastron Diesel 15W40, tapi sejak 2022 melalui riset yang ada dan untuk memenuhi standar Euro 4 yang lebih ramah lingkungan untuk mesin diesel, maka kini ada Pertamina Fastron Diesel 5W30.
“Disini kita pakai base oil Group III Plus terbaik dari Sumatera, yang udah sesuai standar dunia,” jelasnya.
Oli Penting Buat Merawat Mesin Mobil Diesel Modern
Lebih lanjut Rifat menuturkan bagaimana pelumas yang tepat sangat penting untuk merawat mesin mobil diesel modern. Sebab dengan tingkat kepresisian dan teknologi yang ada seperti commonrail direc injection turbo diesel, maka dibutuhkan oli yang bisa menyerap mudah ke selasela komponen mesin.
Pertamina Fastron Diesel 5W30 telah memenuhi standar spesifikasi Eropa ACEA A5/B5, yang merupakan spesifikasi khusus bagi pelumas dengan kekentalan rendah namun masa pakai yang lebih panjang, serta efisiensi tinggi dalam konsumsi bahan bakar.
Pelumas ini sangat ideal untuk kendaraan diesel penumpang seperti SUV dan MPV, termasuk mesin diesel modern yang dilengkapi dengan turbocharger dan sistem exhaust gas recirculation (EGR).
Pelumas ini mampu menjaga kestabilan suhu komponen turbo dan mesin, sekaligus memastikan kinerja tetap optimal. Selain mendukung performa dan daya tahan mesin, Pertamina Fastron Diesel 5W30 juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Kekentalan rendahnya membantu mengurangi hambatan di dalam mesin, sehingga pembakaran menjadi lebih efisien dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat, menjadikannya solusi pelumasan ideal untuk kendaraan diesel masa kini.
”Jadi, oli ini bisa cocok untuk mobil diesel tipe SUV dan MPV karena Formulanya membantu mengurangi gesekan, menjaga suhu mesin tetap stabil, dan bikin konsumsi bahan bakar jadi lebih efisien. Tapi jangan lupa untuk pilih bahan bakar yang sesuai rekomendasi pabrikan, supaya bisa mencapai performa terbaik, ” ujar Rifat.
Pasar Mobil Diesel Tetap Diminati, Oli yang Berkualitas Akan terus Dicari
Lebih lanjut Rifat juga menekankan mobil diesel di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan masih tinggi peminatnya. Bukan cuma buat kendaraan pribadi, tapi juga untuk transportasi logistik, pabrik, kapal, bahkan alat berat.
“Pasar mobil di Indonesia itu beragam. Tapi segmen diesel tetap penting banget, karena industri jalan pakai itu. Kita memang menuju era elektrifikasi, tapi kendaraan bermesin diesel masih jadi tulang punggung ekonomi nasional,” kata Rifat.
Walaupun populasi EV terus bertambah, mesin diesel masih jadi mayoritas. Dari total kendaraan internal combustion engine di Indonesia yang masih mencapai lebih dari 130 juta unit, banyak di antaranya diesel.
Karena itulah, para pemilik mobil ini akan tetap membutuhkan pelumas dan bahan bakar yang berkualitas demi merawat mesin mobil diesel modern mereka.



