Pembiayaan Modal Kerja BFI Finance Tumbuh 15,6% hingga Juni 2025

Pembiayaan Modal Kerja BFI Finance Tumbuh 15,6% hingga Juni 2025

PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFI Finance) mencatat pertumbuhan signifikan pada pembiayaan modal kerja hingga 15,6% secara tahunan (year on year/YoY) per Juni 2025. Data ini menunjukkan peran penting segmen pembiayaan modal kerja dalam menggerakkan kinerja perusahaan selama paruh pertama tahun ini.

Porsi Dominan Pembiayaan Modal Kerja

Corporate Communication Head BFI Finance, Dian Ariffahmi, mengungkapkan bahwa pembiayaan modal kerja menempati porsi paling besar, yakni 58,3% dari total portofolio pembiayaan BFI Finance. “Sebagian besar pembiayaan modal kerja berasal dari segmen pembiayaan berjaminan BPKB mobil,” kata Dian kepada Bisnis, Senin (8/9/2025). Kondisi tersebut menggambarkan bahwa pembiayaan yang dikaitkan dengan jaminan BPKB mobil masih menjadi andalan utama dalam penyaluran modal kerja oleh perusahaan.

Meningkatnya Permintaan Fasilitas Pembiayaan

Dian menjelaskan peningkatan pembiayaan modal kerja ini dipengaruhi oleh tumbuhnya permintaan masyarakat yang membutuhkan kemudahan fasilitas pembiayaan. Banyak pelaku usaha yang memanfaatkan produk pembiayaan ini untuk merintis maupun mengembangkan usaha mereka. Tren positif ini sejalan dengan kebutuhan modal usaha yang terus meningkat terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Strategi Digital untuk Perkuat Kinerja

Dalam menghadapi persaingan dan tantangan industri pembiayaan, BFI Finance mengusung strategi berbasis digital untuk mendorong pertumbuhan bisnis. Dian menyampaikan, “Strategi dan inisiatif kami antara lain perluasan jaringan dengan peningkatan pelayanan terpadu berbasis digital, penyediaan solusi keuangan yang customercentric, serta pengembangan teknologi endtoend mulai dari sisi originasi hingga penagihan.” Pendekatan digital ini diharapkan makin meningkatkan efisiensi operasional serta kemudahan akses bagi nasabah.

Pertumbuhan Piutang Pembiayaan

Selain pembiayaan modal kerja, piutang pembiayaan BFI Finance secara keseluruhan juga menunjukkan kenaikan. Pada semester I/2025, piutang pembiayaan perusahaan mencapai Rp25,6 triliun, meningkat sekitar 14,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan ekspansi positif dari berbagai produk pembiayaan yang dijalankan oleh perusahaan.

Kondisi Industri Multifinance

Pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan tren di industri multifinance secara umum. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan piutang pembiayaan di sektor multifinance tumbuh 1,79% secara tahunan menjadi Rp502,95 triliun per Juli 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menyatakan bahwa pembiayaan modal kerja menjadi tulang punggung pertumbuhan industri ini. Pertumbuhan pembiayaan modal kerja di industri multifinance tercatat sebesar 8,86% YoY menjadi Rp51,03 triliun.

Menurut Agusman, skema pembiayaan fasilitas modal usaha menjadi salah satu pendorong utama, dengan catatan pertumbuhan mencapai 16,89% YoY senilai Rp16,42 triliun. Hal ini mendukung peran penting pembiayaan modal kerja bagi aktivitas ekonomi terutama pelaku usaha kecil dan menengah.

Potensi Pengembangan dan Inovasi Produk

Dengan landasan pertumbuhan yang kuat, BFI Finance berpotensi mengoptimalkan ruang ekspansi dengan terus melakukan inovasi produk dan layanan. Pengembangan sistem digital secara menyeluruh juga menjadi langkah strategis untuk mendukung penetrasi pasar yang lebih luas dan memberikan pengalaman lebih baik kepada pelanggan. Fokus pada solusi customercentric diharapkan memperkuat daya saing di pasar pembiayaan yang semakin kompetitif.

Data dan strategi yang diterapkan BFI Finance pada semester pertama 2025 memberikan gambaran optimisme terhadap prospek pembiayaan modal kerja. Berbagai inisiatif digital dan peningkatan layanan menjadi modal utama bagi BFI Finance untuk mencapai target bisnis di tahun berjalan, seiring dengan kebutuhan modal kerja masyarakat yang terus meningkat dalam mendorong kegiatan usaha dan ekonomi nasional.