PT Pertamina (Persero) melalui unit Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap (RU IV) mengimplementasikan energi bersih untuk mendukung ketahanan pangan di Desa Energi Berdikari (DEB) Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. Dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pertamina berhasil mengairi 25 hektare lahan pertanian berkelanjutan yang sebelumnya hanya mengandalkan air hujan.
Program yang dikenal sebagai Kalijaran Masyarakat Pengelola Pertanian Berkelanjutan (Mapan) ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang berpolusi. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Sugih Priyatno menyatakan bahwa sebelum program ini berjalan, petani hanya dapat bertani saat musim hujan karena keterbatasan air irigasi. “Jika menggunakan pompa konvensional, biayanya tinggi dan menambah polusi,” ungkap Priyatno pada Kamis (28/8/2025).
Pemanfaatan Energi Terbarukan untuk Irigasi dan Budidaya
Pemanfaatan PLTS dan PLTB menghasilkan energi terbarukan dengan kapasitas mencapai 12.540 Wattpeak yang mampu mengairi 25 hektare sawah, mengubah lahan tadah hujan menjadi lahan pertanian produktif secara berkelanjutan. Selain irigasi, energi ini juga digunakan untuk penampungan air dan mendukung budidaya perikanan, sehingga memberikan manfaat ganda bagi masyarakat.
Melalui program ini, para petani kini mampu melakukan hingga tiga hingga enam kali panen per tahun. Pendapatan petani meningkat pesat dari sekitar Rp 80.000 per bedeng per tahun menjadi Rp 800.000. Mitra binaan yang mengelola budi daya ikan pun mengalami tambahan penghasilan ratarata antara Rp 1,7 juta sampai Rp 2,3 juta per panen.
Pengembangan Nilai Tambah Produk Pertanian
Pertamina juga mendukung pengolahan hasil panen gabah menjadi produk bernilai tambah. Bantuan berupa hibah mesin penggilingan padi dan jagung serta sarana bangunan penggilingan diberikan untuk memfasilitasi pengolahan secara mandiri. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengemas hasil panen dengan lebih baik dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar.
Selanjutnya, dedak sisa penggilingan diproses menjadi pakan ternak seperti pakan untuk bebek, sehingga seluruh hasil panen dan limbah dapat dimanfaatkan secara optimal. Model pengelolaan seperti ini menjadi contoh pengembangan pertanian terpadu yang ramah lingkungan sekaligus berkelanjutan.
Visi Kemandirian Energi dan Pangan Berkelanjutan
Priyatno menjelaskan bahwa dengan penggunaan energi surya, angin, dan energi gerak, Desa Energi Berdikari dapat mandiri dalam hal energi tanpa bergantung pada energi fosil. Upaya ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
“Ke depan kami ingin mengolah kembali air hasil pompanisasi menjadi air bersih untuk kebutuhan masyarakat,” tambahnya. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang untuk mewujudkan desa yang mandiri, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Komitmen Pertamina dalam Mendukung SDGs
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa program Mapan Kalijaran merupakan bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan Pertamina dalam mengembangkan energi transisi. “Program ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi, energi, dan ketahanan pangan masyarakat, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah Indonesia,” jelasnya.
Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission pada tahun 2060 melalui berbagai program yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Pendekatan Environmental, Social & Governance (ESG) diterapkan pada seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif lingkungan serta sosial.
Dengan keberhasilan program di Kalijaran, Pertamina menunjukkan bahwa penerapan energi bersih tidak hanya sebagai solusi transisi energi, tetapi juga sebagai pendorong utama ketahanan pangan dan perkembangan ekonomi desa yang berkelanjutan. Inisiatif seperti ini dapat menjadi model yang diadopsi di berbagai wilayah lain untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang mandiri dan ramah lingkungan.





