Fenomena gerhana bulan total akan berlangsung pada awal September mendatang dan warga Indonesia berkesempatan untuk menyaksikannya secara langsung. Gerhana ini diperkirakan terjadi pada dini hari tanggal 8 September 2025, tepatnya pukul 01.11 WIB, serta diawali oleh fase penumbra pada malam sebelumnya yaitu tanggal 7 September. Kejadian langka ini menawarkan kesempatan unik bagi pengamat di Indonesia untuk menikmati salah satu fenomena alam spektakuler tanpa perlu menggunakan alat khusus.
Fenomena Gerhana Bulan Total di Indonesia dan Dunia
Gerhana bulan total terjadi ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari sejajar sehingga cahaya matahari tertutup oleh Bumi dan tidak langsung mencapai Bulan. Akibatnya, Bulan terlihat gelap atau kemerahan selama fase total gerhana berlangsung. Fenomena ini bisa diamati dengan mata telanjang tanpa risiko membahayakan penglihatan. Selain Indonesia, gerhana bulan total ini juga dapat disaksikan oleh beberapa negara seperti India, Cina, Rusia, Australia Barat, Afrika Timur, dan Asia Tengah. Sedangkan di sejumlah negara Eropa Barat, termasuk Inggris, fenomena ini hanya terlihat sebagai gerhana sebagian.
Jadwal Lengkap dan Fase Gerhana Bulan
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jadwal fasefase utama gerhana bulan total tanggal 78 September 2025 adalah sebagai berikut:
- Pukul 22.28 WIB (7 September): Bulan memasuki fase penumbra, yakni bayangan samar dari Bumi mulai menutupi permukaan Bulan.
- Pukul 23.53 WIB: Gerhana sebagian dimulai ketika bayangan inti mulai menutupi sebagian Bulan.
- Pukul 01.11 WIB (8 September): Gerhana bulan total mencapai puncaknya, seluruh permukaan Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
- Pukul 02.33 WIB: Gerhana total berakhir dan Bulan mulai keluar dari bayangan inti.
- Pukul 03.39 WIB: Gerhana sebagian selesai, Bulan kembali terang secara signifikan.
- Pukul 03.53 WIB: Fase penumbra berakhir, seluruh gerhana selesai.
Gerhana ini menjadi gerhana bulan terakhir di tahun 2025 dan kesempatan berikutnya baru akan hadir pada 31 Maret 2026.
Persiapan dan Tips Mengamati Gerhana Bulan
Mengamati gerhana bulan total memerlukan persiapan agar pengalaman menonton menjadi maksimal. Yang paling penting adalah memilih lokasi pengamatan yang memiliki langit gelap dan minim polusi cahaya. Daerah yang jauh dari pusat kota atau pemukiman padat akan membuat gerhana terlihat lebih jelas dan sempurna. Dataran tinggi atau lokasi lapang tanpa halangan seperti pohon atau bangunan juga sangat disarankan karena memudahkan penglihatan ke langit.
Meskipun gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, penggunaan alat bantu seperti teropong, teleskop, atau kamera dengan fitur long exposure akan memberi detail lebih baik terutama untuk mendokumentasikan fenomena tersebut. Namun, jika tidak memiliki alat tersebut, pengamatan tetap bisa dilakukan tanpa masalah. Yang perlu diingat, cahaya gerhana bulan tidak membahayakan mata sehingga kaca pelindung khusus tidak diperlukan.
Faktor cuaca juga memegang peranan penting. Agar bisa menikmati fenomena ini secara optimal, kondisi langit harus cerah tanpa awan tebal atau hujan yang dapat menghalangi pandangan. Pengamat disarankan untuk memantau prakiraan cuaca terkait lokasi pengamatan agar tidak kecewa saat momen gerhana tiba.
Peluang bagi Penggemar Astronomi dan Masyarakat Umum
Gerhana bulan total 8 September 2025 ini menjadi kesempatan langka untuk masyarakat Indonesia dan penggemar astronomi di tanah air untuk menikmati keindahan alam luar angkasa secara langsung tanpa alat mahal seperti teropong canggih. Kegiatan ini juga bisa menjadi momen edukasi dan hiburan sambil mengamati proses alam yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu.
Fenomena gerhana bulan total yang dapat dinikmati dari berbagai wilayah di Indonesia memperlihatkan betapa beruntungnya negara dengan posisi geografis yang strategis. Mengingat gerhana bulan merupakan peristiwa yang tidak terjadi setiap bulan, mengabadikan momen ini menggunakan kamera atau ponsel dengan tambahan teknik fotografi long exposure akan menjadi kenangan menarik di masa depan.
Bagi warga yang ingin memastikan tidak terlewat seluruh rangkaian gerhana bulan, penting untuk mencatat jadwal fase penting dan memilih lokasi pengamatan yang tepat. Ini merupakan cara terbaik untuk menyaksikan keajaiban alam sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang fenomena astronomi.
Fenomena gerhana bulan total pada September nanti sekaligus mengingatkan kita akan keindahan dan keteraturan alam semesta yang terus berputar dengan pola teratur, menghadirkan kesempatan bagi manusia untuk belajar, mengagumi, dan menjadi saksi peristiwa langit yang memukau.





