Program “Gus’e Menyapa” Hadir di Puger, Perkuat Ikatan dengan Masyarakat

Program “Gus’e Menyapa” Hadir di Puger, Perkuat Ikatan dengan Masyarakat


Jember, 21 Oktober 2025
– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus memperkuat komunikasi dua arah dengan masyarakat melalui program rutin “Gus’e Menyapa”. Kegiatan ini kembali digelar di Kecamatan Puger pada Sabtu (18/10/2025) dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari RT/RW, kepala desa, pelaku UMKM, hingga kader Posyandu. Dengan pendekatan partisipatif, program ini menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah rakyat untuk mendengar aspirasi dan memastikan pembangunan berpihak pada kebutuhan masyarakat.

Dialog Terbuka untuk Pembangunan Partisipatif

Acara ini dihadiri oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, yang akrab disapa Gus Fawait, bersama Penjabat Sekretaris Daerah, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), serta masyarakat setempat. Dialog terbuka menjadi inti kegiatan, di mana warga, terutama ketua RT/RW, menyampaikan aspirasi terkait infrastruktur, administrasi kependudukan, dan pemberdayaan ekonomi.

Gus’e Menyapa bukan sekadar acara seremonial, melainkan sarana untuk memastikan pembangunan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. “Kami ingin kegiatan ini berdampak nyata bagi warga. Pemerintah harus hadir, tidak hanya di kantor, tapi di tengah rakyat,” ungkap Gus Fawait. Setiap masukan dari warga dijanjikan akan ditindaklanjuti secara lintas sektor untuk memastikan solusi yang tepat sasaran.

Komitmen Pemerataan Layanan Kesehatan dan Pendidikan

Dalam setiap kesempatan, Gus Fawait menyoroti dua program strategis Pemkab Jember, yaitu Universal Health Coverage (UHC) dan beasiswa pendidikan. Melalui UHC, warga Jember hanya perlu menunjukkan KTP untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di seluruh fasilitas kesehatan di kabupaten ini.

Selain itu, sektor pendidikan mendapat perhatian khusus sebagai investasi jangka panjang. Pemkab Jember berkomitmen memberikan beasiswa hingga jenjang perguruan tinggi bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, termasuk anakanak guru ngaji. Pendidikan merupakan kunci untuk keluar dari kemiskinan serta menjadi sarana penting dalam mencetak pemimpin masa depan. Setiap anak di Jember perlu mendapat kesempatan yang sama untuk meraih citacita.

Pemberdayaan Ekonomi dan UMKM

Program “Gus’e Menyapa” juga menjadi ajang pemberdayaan ekonomi lokal dengan melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu pedagang kaki lima, Sujono, mengaku merasakan manfaat nyata dari kegiatan ini. “Kalau ada kegiatan seperti ini pembeli jadi lebih banyak. Alhamdulillah, lebih dari cukup,” ujarnya. Sujono rutin mengikuti “Gus’e Menyapa” di berbagai kecamatan setelah mendapat informasi melalui grup WhatsApp komunitas pedagang.

Kehadiran UMKM dalam setiap pelaksanaan program ini mencerminkan upaya Pemkab Jember untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Selain itu, kegiatan ini juga memadukan semangat gotong royong dengan melibatkan petani, guru ngaji, dan emakemak, menciptakan harmoni sosial yang mendukung pembangunan dari akar desa.

Penguatan Spiritual dan Sosial

Acara di Kecamatan Puger diawali dengan apel sholawat yang diikuti oleh masyarakat, termasuk emakemak dan guru ngaji, menciptakan suasana penuh keberkahan. Kehadiran elemen keagamaan ini menjadi simbol upaya Pemkab Jember untuk memperkuat ikatan spiritual dan sosial masyarakat. Gus Fawait juga menegaskan pentingnya penghargaan bagi guru ngaji dan mudin melalui penyaluran insentif langsung di balai desa, memastikan efisiensi dan transparansi.

Gus Fawait menegaskan pentingnya peran desa sebagai sumber kekuatan bangsa. Nilai itu tercermin nyata di Puger, di mana aktivitas pertanian menunjukkan bahwa ketahanan pangan tidak semata berkaitan dengan hasil panen, melainkan juga menjadi simbol persatuan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk menyosialisasikan program strategis, seperti pengendalian inflasi, pencegahan stunting, dan penanganan perkawinan anak, yang menjadi prioritas pembangunan 2026.

Sinergi untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Di Lapangan Kasiyan Timur, “Gus’e Menyapa” menjadi momentum untuk meneguhkan peran petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan. Dialog terbuka menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani. Petani di Puger tidak hanya diposisikan sebagai penghasil pangan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan penjaga keseimbangan sosial. Sinergi antarinstansi terus digalakkan untuk memastikan petani mendapatkan dukungan maksimal, baik dalam hal teknologi, akses pasar, maupun kebijakan yang berpihak.

Menuju Pembangunan 2026 yang Tepat Sasaran

Setelah sukses digelar di Kecamatan Jenggawah, Puger, dan Wuluhan, program “Gus’e Menyapa” akan terus berlanjut di seluruh kecamatan di Jember. Kegiatan ini mencakup berbagai agenda, seperti Jalan Santai, Pesta Kampung, Sholawat Kampung, dan sarasehan RT/RW, yang dirancang untuk mempererat silaturahmi sekaligus memantau progres pembangunan. Pemkab Jember juga menyediakan kanal “Wadul Gus’e” untuk mempermudah pelaporan aspirasi masyarakat.

Dengan pendekatan ini, Pemkab Jember berharap pembangunan tahun 2026 dapat lebih tepat sasaran dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Gus’e Menyapa” menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak hanya hadir untuk mendengar, tetapi juga bertindak demi kesejahteraan rakyat Jember.

Program “Gus’e Menyapa” telah menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, mengedepankan kolaborasi, pemerataan layanan, dan pemberdayaan ekonomi. Dengan semangat gotong royong dan pendekatan partisipatif, Pemkab Jember terus membangun daerah yang berpijak pada kebutuhan rakyat, moral yang kuat, dan visi pembangunan yang inklusif.