Review MacBook Air M4 13″: Laptop Tipis nan Ringan Untuk Produktivitas On-the-Go

Review MacBook Air M4 13″: Laptop Tipis nan Ringan Untuk Produktivitas On-the-Go

Tahun ini Apple menyegarkan semua opsi komputernya dengan cip terbaru. Mulai dari mac Mini, MacBook Pro, sampai MacBook Air M4 yang ingin saya ulas kali ini. Mungkin akan sedikit berbeda, karena disampaikan lewat perspektif orang yang selalu menggunakan laptop Windows, dan baru berpindah ke MacBook Air M2 beberapa waktu lalu, sebelum akhirnya memutuskan untuk upgrade ke versi terbaru.

MacBok Air M4 merupakan laptop Apple baru yang termurah, tapi memang tak bisa dianggap murah, walau sejatinya sudah turun harga sedikit dibandingkan generasi sebelumnya. Ya, harga MacBook Air M4 mulai USD999, atau harga resminya mulai Rp17,999 juta. Namun setelah beberapa pekan menggunakannya sebagai daily driver, saya mulai bisa memahami dan mengapresiasi banderol harga premiumnya.

Bisa dibilang, MacBook Air M4 sedikit mengubah kebiasaan saya dalam menggunakan laptop, baik untuk bekerja dan berkomunikasi secara virtual, berkat feature sets dan daya tahannya yang memang sangat baik. Apakah laptop ini cocok untuk Gizmo friends, termasuk yang pertama kali ingin mencoba laptop Apple? Berikut review MacBook Air M4 selengkapnya!

Desain

Sesuai namanya, desain MacBook Air M4 hadir sebagai opsi yang paling tipis dan ringan, alias cocok untuk Gizmo friends yang memang memiliki keseharian lebih aktif alias mobile. Desainnya sendiri, masih sama persis dengan versi M2, hanya saja kini ada opsi warna baru, yakni Sky Blue. Tampil sangat subtle dan elegan.

Birunya benar-benar tipis, dalam banyak pencahayaan hanya terlihat seperti laptop Apple berwarna silver pada umumnya. Namun warna baru MacBook Air M4 tergolong pas untuk membuatnya selalu terlihat segar, karena bisa menyembunyikan bekas sidik jari, kecuali logo Apple di tengah yang memang mengkilap. Bobotnya hanya 1,24 kilogram dengan ketebalan 11,3cm untuk varian 13 inci.

Sesuai harganya, bodinya terasa solid, baik saat disentuh, dibawa, sampai ketika membuka bagian layar yang tentu bisa dengan hanya satu tangan saja. Beberapa kali “terpapar” resleting totebag dan backpack, sampai kepentok meja pun, tetap aman, tidak muncul goresan, penyok, atau perubahan pada warna sama sekali. Tapi tidak disarankan untuk hanya mengangkat bagian layarnya saja ya. Juga tidak disarankan untuk menempelkan pelindung tambahan pada permukaan kameranya.

Overall, bodi terasa solid, dan pada saat bersamaan juga cukup ringan, sehingga mudah dibawa dan digunakan ketika harus bekerja on-the-go. Untuk opsi layar lebih lega, MacBook Air M4 15 inci sejatinya juga masih terasa sangat ringan di 1,5 kilogram. Hanya saja bodinya cukup lebar, jadi mungkin tidak bisa masuk ke semua ukuran totebag, messenger bag, atau sling bag kecil.

Layar                    

Kembali tersedia dalam dua opsi layar, MacBook Air M4 bisa kamu pilih dalam versi 13 inci maupun 15 inci. Unit yang saya gunakan, memiliki bentang layar 13,6 inci—dengan kata lain sejatinya mendekati 14 inci. Awalnya takut merasa sedikit kekecilan ketika baru beralih dari laptop Windows 14 inci, namun ternyata sudah sangat cukup untuk split screen atau sesekali lebih dari dua aplikasi sekaligus on-the-go.

Panel Liquid Retina yang diusungnya beresolusi tinggi dan terlihat tajam, sementara standar warna DCI-P3 sudah pas untuk akurasi saat edit foto atau video. Layar MacBook Air M4 juga bisa menyala cerah, sampai 500 nits, lebih dari cukup untuk penggunaan luar ruangan seperti ketika sedang work from café. Walaupun belum AMOLED, saturasi dan kontras menurut saya sudah cukup mendekati. Hanya saja ada satu kekurangan yang mungkin terasa minor (atau tidak).

Bukan karena poni atau notch yang ada di atas layar—bagian ini bisa dimaklumi karena menjadi rumah dari webcam terbaik yang pernah saya coba dalam sebuah laptop. Ya, layar MacBook Air M4 masih punya refresh rate 60Hz, sama seperti iPhone 16 standar. Bagi saya pribadi, layar 60Hz pada sebuah laptop masih lebih bisa dimaafkan ketimbang di smartphone. Namun tentu, ketika melihat kompetitor dalam banderol harga setara, tidak hanya tawarkan panel OLED, tetapi juga refresh rate lebih tinggi.

Selebihnya sudah sangat baik, di mana keempat sisi bezel layarnya sudah tergolong tipis, dan panel kacanya dibuat sampai ujung, walaupun jadinya membuat seolah laptop ini sudah mendukung input sentuh. Untuk bekerja sampai menonton tayangan dari platform streaming favorit, tentunya lebih pas lagi kalau memilih opsi 15 inci, tetapi dengan dimensi (dan harga) yang sedikit lebih “membengkak”.

Port & Konektivitas

Karena tipis, saya memaklumi ketersediaan port pada MacBook Air M4, yang jauh lebih “hemat” daripada versi Pro. Di sebelah kanan, hanya ada jack audio 3,5mm. Sementara bagian kiri terdapat dua port USB-C dengan standar Thunderbolt 4 (mendukung opsi dua monitor eksternal dengan monitor laptop tetap aktif), dan satu port MagSafe yang bisa dianggap sebagai ekstra untuk alternatif isi daya. Jadi kalau butuh lebih, seperti HDMI dan kartu SD, tentu membutuhkan aksesori tambahan seperti dongle.

Buat kamu yang mencari laptop portabel dengan keyboard dan touchpad terbaik, MacBook Air M4 bisa jadi salah satu opsi terbaik. Keyboard-nya benar-benar nyaman, dengan kedalaman dan bobot per tombol yang pas. Lampu backlit-nya juga punya tingkat kecerahan dan kontras yang pas dengan warna hitam keypad. Apakah ada yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya? Ada, yakni logo mute pada tombol F10, di mana kini menampilkan bentuk speaker dengan garis melintang.

Di bawah keyboard, terdapat area touchpad yang sangat luas, sangat membantu ketika menggunakan gestur multi-touch dari macOS untuk berpindah aplikasi dan lainnya. Meski luas, touchpad MacBook Air M4 rasanya punya palm rejection yang sangat baik, aman walaupun sesekali tersentuh telapak tangan saat mengetik. Getar force touch saat meng-klik juga sudah sesuai standar laptop kelas flagship.

Sensor sidik jari alias Touch ID pada MacBook Air M4, terintegrasi dengan tombol power di atas kanan keyboard, cukup disentuh tanpa harus menekannya untuk otentikasi layar kunci maupun pembayaran. Menyoal konektivitas, selain mendukung Bluetooth 5.3 dan Wi-Fi 6E, sambungan dengan aksesori seperti AirPods bisa sangat mulus dan instan, termasuk kendali noise cancelling sampai audio spasial.

Bahkan kamu bisa memanfaatkan produk Apple lainnya untuk mendukung produktivitas. Semisal, memanfaatkan kamera iPhone untuk ambil gambar dan memasukkannya langsung ke sebuah dokumen, sampai menggunakan layar iPad sebagai monitor sekunder tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan, sekaligus mengendalikan konten di iPad lewat touchpad MacBook. Apple memang benar-benar matang pada aspek satu ini.

Fitur Lainnya

Gizmo friends cari laptop ultra-portable dengan kemampuan Zoom meeting terbaik? MacBook Air M4 tentu bakal terasa sangat pas, berkat kombinasi speaker yang powerful, tiga mikrofon superior, plus kamera 12MP Center Stage. Beneran deh, pengalaman virtual meeting tidak pernah sebaik ketika pakai MacBook terbaru, karena semuanya berfungsi lancar dan berfungsi baik.

Mulai dari noise cancelling, sampai webcam yang secara otomatis bisa atur framing dan punya sudut pandang lebar (hingga Desk View untuk menunjukkan obyek di depan Mac seperti dokumen). Berkat kombinasi tersebut, saya lebih sering menggunakan MacBook Air M4 untuk panggilan video dengan orang tua di rumah, daripada pakai iPhone. Cukup letakkan laptop di sudut kamar, kamera otomatis mengikuti ke mana saya bergerak di dalam kamar, speaker-nya pun sangat lantang. Ya, sebagus itu.

Dan menjalankan macOS Sequoia, ada sejumlah fitur baru yang bisa meningkatkan produktivitas, termasuk fitur ekstra lainnya yang juga memudahkan. Iya, di laptop Windows memang ada ekuivalen sejenis, tetapi iPhone Mirroring pada MacBook bisa berjalan dengan jauh lebih lancar dan minim lag. Untuk mengatur ukuran aplikasi, macOS terbaru juga sudah mendukung gestur mirip Windows 11, cukup tarik jendela ke ujung untuk atur ukuran yang pas saat ingin split screen.

Lagi nelpon atau video call lewat FaceTime di iPhone dan ingin pindah ke MacBook Air M4? Tinggal satu kali klik saja. Apple Intelligence juga sudah terintegrasi, jadi opsi yang pas ketika ingin proofread atau membutuhkan bantuan parafrase tulisan dalam sebuah dokumen yang kita buat.

Bila Gizmo friends ingin mencoba laptop Apple pertama kali, menurut saya macOS saat ini sudah cukup mudah untuk dipelajari dan digunakan, dengan banyaknya gestur yang juga secara natural mudah dihafal. Paling-paling, yang butuh waktu sedikit ekstra bila berpindah dari Windows, adalah sistem kerja Finder yang sedikit berbeda dengan manajer file Windows, termasuk pintasan untuk menghapus dan melihat file seperti foto dan video.

Performa

Sesuai namanya, MacBook Air M4 hadir dengan cip Apple generasi terbaru yang debut perdana di iPad Pro. Dibandingkan seri M3, kali ini Apple sematkan 10 inti CPU, di mana inti hemat dayanya (E-Core) punya jumlah lebih banyak (6-core). GPU-nya sendiri hingga 10 inti (8 inti untuk versi memori paling rendah), dan kabar baiknya, kini kapasitas RAM paling rendah adalah 16GB, dengan opsi tertinggi 32GB. Ya, sudah bukan lagi 8GB.

Sebagai mantan pengguna Air M2 8GB, performa MacBook Air M4 terasa… kurang lebih sama-sama gesitnya untuk multitasking atau membuka aplikasi dari awal. Yang sangat terasa berbeda, adalah ketika kamu doyan mengakses banyak situs dalam banyak tab dan tidak pernah menutupnya—dengan RAM lebih lega, lebih minim lag (yang umumnya perlu menutup-membuka ulang browser untuk segarkan memori).

Ketika aspek tersebut diaplikasikan dalam keseharian, performa MacBook Air M4 terasa lebih gegas dan lebih siap untuk digunakan kapan pun, walau nggak pernah dimatikan sekalipun. Well, selama pakai Air M2 dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun, hanya pernah force restart 3 kali, itu juga karena pakai OS versi Public Beta. Selalu lancar, juga tidak pernah update tiba-tiba tentunya.

Buat main game? Surprisingly bisa cukup lancar, mulai dari Asphalt 8, The Sims 4, sampai Assassin’s Creed Shadows pun playable kalau memang mau dipaksakan dengan grafis rendah dan sedikit frame drop (dari hasil uji pakai dengan versi 10 inti GPU, ya). Tanpa kipas, performa untuk edit foto dan video tanpa colok sumber daya tetap lancar. Namun dengan begitu, ketika suhu bodi menjadi panas (seperti saat akses game pada skenario siang hari luar ruangan), bakal terjadi throttling—menjadi alasan Apple hadirkan versi Pro.

Penggunaan cip Apple M4 tidak membuat laptop ini jadi terasa jauh lebih ngebut dibandingkan dua generasi sebelumnya, tetapi akan memberikan benefit jangka panjang, di mana performanya bakal tetap mulus hingga beberapa tahun ke depan, ditambah kapasitas RAM lebih lega. 

Baterai

Semenjak Apple memutuskan untuk gunakan cip bikinan sendiri, daya tahan baterai laptop Mac jadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dan pada generasi terbaru, Apple sedikit menaikkan kapasitas baterai MacBook Air M4, dari 52,6WHr pada dua generasi sebelumnya, menjadi 53.8WHr. Meski klaim durasi penggunaannya dibuat sama, yakni hingga 15 jam untuk browsin dan 18 jam streaming video.

Mau dipakai seharian penuh dan selalu tersambung internet? Sangat cukup, bahkan dengan screen saver yang selalu saya nyalakan ketika standby. Skenario di mana MacBook Air M4 boros, hanya ada pada skenario tertentu yang sangat wajar. Seperti ketika main game atau edit video, atau menggunakannya di siang hari dari area teras sebuah kedai kopi di mana bodi bakal relatif hangat dan layar memancarkan tingkat kecerahan maksimal—dalam situasi ini, masih aman untuk penggunaan 7-8 jam, alias masih impresif.

Yang paling oke menurut saya, ada pada metode pengisian dayanya. Pertama, Apple sediakan port MagSafe agar kamu bisa isi daya tanpa “mengambil jatah” dua port USB-C, sekaligus lebih aman dan mudah karena hanya tersambung dengan magnet. Kedua, isi daya MacBook Air M4 mendukung fast charging 70W, juga powerbank 20W!

Ketika menggunakan GaN charger 65W yang biasa saya bawa sehari-hari, baterai MacBook Air M4 bisa terisi hingga lebih dari 50% dalam 30 menit, alias sesuai klaim. Satu jam bisa capai lebih dair 80%, sementara untuk mengejar 100% butuh waktu lebih lama lagi. Pakai powerbank 20W? Bisa, walaupun naiknya sangat lambat (dan konversi dayanya kurang optimal), tapi setidaknya bisa jadi alternatif dalam situasi mendadak seperti saat sedang jauh dari sumber daya seperti colokan langsung.

Kesimpulan

Laptop ini sangat cocok bagi Gizmo friends yang membutuhkan sebuah laptop dengan dimensi lebih kompak dibandingkan laptop 14 inci konvensional, namun dengan fitur-fitur yang oke baik untuk bekerja, panggilan video, konsumsi hiburan, dan lainnya. Baterainya benar-benar tahan lama, dan penggunaan cip M4 serta kapasitas RAM minimum yang semakin lega menjadikannya pas untuk digunakan hingga bertahun-tahun ke depan.

Keluhan saya sih tergolong minor, seperti layar yang masih 60Hz, dan jumlah port yang agak minim. Selebihnya, saya tidak merasa MacBook Air M4 hanyalah sebuah laptop yang pas untuk ketik-ketik atau mereka yang sedang sekolah maupun kuliah, karena performanya bisa diandalkan termasuk untuk edit foto dan video. Tidak lain berkat keandalan cip sekaligus optimalisasi pada masing-masing aplikasi.

Kalau Gizmo friends menginginkan MacBook yang lebih terjangkau tapi masih sangat oke, MacBook Air M2 bisa menjadi alternatif, dengan desain yang setara dan performa yang masih oke—selama bisa mendapatkan unit versi lebih baru dengan RAM yang lebih lega.

Spesifikasi MacBook Air M4 13″

Klik pada gambar untuk spesifikasi lebih lanjut.

General


Device Type
Laptop

Model / Series
MacBook Air M4

Released
23 Mei, 2025

Status
Available

Price
Rp17,999,000 (16/256GB, 10-core CPU, 8-core GPU)

Platform


Processor
Apple M4 10-core CPU

VGA (Graphic Card)
Up to 10-core GPU, hardware-accelerated ray tracing

RAM (Memory)
16/24/32GB (non-upgradeable)

Storage
256GB/512GB/1TB/2TB SSD

Operating System
macOS Sequoia

Body


Dimensions
304.1 x 215 x 11.3 mm, 1,24kg

Display
13.6″ 2560p Liquid Retina IPS display, 500nits, 100% DCI-P3, True Tone technology, 60Hz

Battery
Integrated 53,8Wh

Up to 70W fast charging

Up to 15 hours wireless web

Up to 18 hours video streaming

Connectivity


Webcam
12MP Center Stage camera, 1080p video recording

Bluetooth
5.3

Wi-fi
6E

NFC

I/O Interface
2x Thunderbolt 4 (USB-C) ports

Other


Audio
4 speakers, Spatial Audio, 3 mic array