Samsung Micro RGB TV 115 inci resmi diperkenkalkan di Amerika Serikat. Klaim utamanya: TV ini diklaim menjadi yang pertama dengan mengusung micro RGB LED backlight dengan 100% cakupan warna BT.2020, standar internasional yang selama ini sulit dicapai di perangkat konsumen.
Persaingan di pasar TV premium terus memanas dengan munculnya inovasi layar berukuran raksasa yang mengedepankan kualitas gambar ekstrem. Setelah tren OLED dan Mini LED mendominasi beberapa tahun terakhir, teknologi micro-scale LED mulai dilirik sebagai solusi generasi berikutnya. Teknologi ini menjanjikan reproduksi warna yang lebih presisi, kontras lebih dalam, serta ketahanan layar yang lebih panjang dibanding panel konvensional.
Kehadiran Samsung Micro RGB TV jelas menyasar segmen ultra-premium, bukan hanya dari sisi teknologi tetapi juga harga. Dengan banderol resmi US$ 29.999 (sekitar Rp480 jutaan, dan hingga saat ini Samsung Indonesia belum merilis pernyataan resmi untuk TV ini), perangkat ini akan bersaing dengan lini high-end seperti LG Signature OLED, Sony Master Series, atau bahkan proyektor sinema rumah kelas atas. Pertanyaannya, apakah terobosan ini cukup memberi alasan bagi konsumen untuk mengadopsinya, ataukah sekadar langkah unjuk gigi teknologi?
Mengenal Micro RGB untuk Teknologi TV
Samsung Micro RGB TV memanfaatkan teknologi yang mereka sebut proprietary Micro RGB Technology, di mana lampu LED merah, hijau, dan biru berukuran kurang dari 100 mikrometer disusun rapat di belakang panel. Berbeda dari backlight konvensional yang biasanya berbasis LED putih, sistem ini memberi kontrol presisi pada tiap warna dasar. Hasilnya, TV ini mampu mencapai akurasi warna 100% sesuai standar BT.2020, yang sebelumnya lebih sering ditemukan di monitor profesional.
Didukung mesin pemrosesan gambar Micro RGB AI Engine, perangkat ini menganalisis setiap frame secara real-time dan menyesuaikan keluaran warna agar tampil natural dan hidup. Fitur Micro RGB Color Booster Pro juga diklaim mampu mendeteksi adegan dengan warna pucat untuk kemudian meningkatkan saturasi secara selektif, tanpa membuat gambar terlihat berlebihan. Teknologi ini bahkan sudah mendapatkan sertifikasi ‘Micro RGB Precision Color’ dari Verband der Elektrotechnik (VDE), lembaga sertifikasi teknik listrik terkemuka asal Jerman.
Meski klaim dari Samsung Micro RGB TV ini terdengar menjanjikan, ada tantangan tersendiri bagi teknologi baru semacam ini. Produksi micro LED dalam jumlah besar dikenal memiliki tingkat kegagalan tinggi, yang bisa memengaruhi biaya dan ketersediaan produk di pasar global. Selain itu, belum ada pengujian independen yang mengonfirmasi performa nyata Micro RGB TV dibandingkan standar HDR atau OLED terbaik saat ini.
Fitur Pendukung dan Target Pasar
Selain kualitas gambar, Samsung Micro RGB TV juga dibekali dengan sejumlah fitur tambahan. Glare Free Technology diklaim mampu mengurangi pantulan cahaya bahkan di ruangan terang, sementara desain bodinya dibuat super tipis dengan rangka logam minimalis. Dukungan Samsung Vision AI memungkinkan pencarian informasi di layar melalui perintah suara Bixby, seperti menampilkan biodata aktor atau rekomendasi konten terkait, tanpa meninggalkan tayangan yang sedang diputar.
Untuk keamanan, Samsung Micro RGB TV dilengkapi Samsung Knox dan masuk dalam program pembaruan sistem operasi Tizen OS gratis selama tujuh tahun. Hal ini bisa menjadi nilai tambah bagi pengguna yang khawatir perangkat mahalnya cepat usang secara software. Meski demikian, harga hampir US$ 30.000 membuat target konsumennya terbatas pada kalangan kolektor teknologi, penggemar home theater kelas atas, atau fasilitas komersial yang membutuhkan layar besar dengan kualitas visual terbaik.
Samsung belum mengungkap rencana spesifik untuk pasar Asia Tenggara, namun menyebut akan ada variasi ukuran di masa depan guna menjangkau lebih banyak konsumen. Jika strategi ini berjalan, Samsung Micro RGB TV berpotensi menjadi salah satu penanda transisi industri dari LED konvensional menuju era micro-scale RGB. Namun, adopsi massal mungkin masih jauh, mengingat faktor harga dan ketersediaan yang terbatas.



