Turtle Beach kembali memperkuat posisinya di pasar sim racing global. Produsen aksesori gaming asal Amerika Serikat ini resmi mengumumkan tiga perangkat baru yang dirancang untuk berbagai kalangan, mulai dari pembalap kasual hingga sim racer profesional. Ketiganya adalah Turtle Beach VelocityOne Race KD3, VelocityOne F-RX, dan Turtle Beach Racer.
Kali ini, Turtle Beach membawa DNA yang sama ke arena balap virtual. Pengumuman ini juga jadi penegasan ambisi perusahaan untuk bersaing di pasar yang selama ini didominasi nama-nama seperti Logitech, Thrustmaster, dan Fanatec.
Peluncuran ini dijadwalkan pada 9 September 2025, namun seluruh produk sudah bisa dipesan lewat situs resmi dan retailer global. Dengan harga yang cukup bervariasi, Turtle Beach menawarkan pilihan untuk berbagai level pengguna, dari pemula hingga yang mengincar pengalaman simulasi balap profesional.
KD3 dan F-RX yang Fokus pada Realisme dan Presisi
Dua produk andalan yang menjadi sorotan utama adalah Turtle Beach VelocityOne Race KD3 dan F-RX. Keduanya menyasar segmen sim racer yang mengutamakan realisme dan fitur kontrol canggih.
KD3 hadir sebagai sistem racing wheel dan pedal dengan motor direct drive berkekuatan 3,2 Nm. Dengan rotasi hingga 2.160° dan paddle shifter magnetik, KD3 dirancang untuk menghadirkan sensasi balap yang lebih presisi. Fitur tambahan seperti Race Management Display dan aplikasi Tuner turut mendukung personalisasi yang lebih fleksibel sesuai preferensi pengguna.
Sementara itu, F-RX tampil sebagai formula-style wheel dengan material berbahan aluminium dan desain quick-release. Dilengkapi 10 tombol mekanik dengan lampu RGB, 5 rotary dial, serta sistem paddle shifter dan clutch ganda, perangkat ini menyasar penggemar balap formula yang menginginkan pengalaman lebih imersif.
Harga KD3 dibanderol di angka $449.99, sedangkan F-RX ditawarkan seharga $249.99. Keduanya kompatibel dengan sistem VelocityOne lainnya, menjadikannya investasi menarik bagi pengguna yang sudah memiliki ekosistem Turtle Beach.
Namun, jika dibandingkan dengan produk direct-drive dari kompetitor seperti Fanatec CSL DD atau Logitech G Pro Racing Wheel, KD3 masih berada di level entri untuk kategori direct drive. Dengan output 3,2 Nm, tenaga motor KD3 lebih rendah dibanding rata-rata motor direct-drive lain di pasar, yang biasanya menawarkan 58 Nm. Artinya, bagi sim racer veteran, KD3 mungkin belum bisa menggantikan sistem yang lebih profesional.
Turtle Beach Racer Jadi Alternatif Kasual yang Fleksibel
Berbeda dari dua produk sebelumnya, Turtle Beach Racer ditujukan untuk pengguna kasual yang ingin menikmati game balap tanpa perlu perangkat sim rig lengkap. Racer hadir sebagai racing wheel nirkabel dengan koneksi 2.4 GHz dan daya tahan baterai hingga 30 jam.
Keunggulan utamanya terletak pada fleksibilitas penggunaan. Racer bisa digunakan di meja dengan clamp atau langsung di paha berkat lap mount anti-slip. Bahkan, produk ini bisa berfungsi dalam mode kontroler untuk game balap yang tidak mendukung steering wheel, seperti Rocket Racing.
Dengan harga $179.99, Turtle Beach Racer jadi opsi yang cukup menarik bagi gamer yang ingin pengalaman balap yang lebih realistis tanpa harus berinvestasi besar.
Namun, pendekatan hybrid ini juga punya risiko. Beberapa komunitas gamer menyatakan kekhawatirannya soal presisi input dan umur panjang perangkat wireless, terutama dalam sesi balapan kompetitif. Belum lagi, teknologi lap mount bisa jadi kurang nyaman atau stabil dalam pemakaian jangka panjang jika dibandingkan rig konvensional.
CEO Turtle Beach, Cris Keirn, menyebut bahwa peluncuran ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperluas ekosistem VelocityOne ke kategori balap. Ia menekankan bahwa ketiga produk tersebut hadir dengan desain yang intuitif dan fitur inovatif untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari berbagai level.
Meski begitu, persaingan di pasar sim racing bukan hal mudah. Brand seperti Thrustmaster dan Logitech telah lebih dulu mengakar kuat di kalangan pengguna umum, sementara Fanatec mendominasi segmen enthusiast. Turtle Beach harus bekerja ekstra keras untuk membangun reputasi di tengah komunitas sim racing yang cenderung loyal terhadap merek tertentu.
Terlebih lagi, meski fitur dan harga yang ditawarkan cukup kompetitif, belum ada ulasan langsung dari komunitas sim racing mengenai build quality, dukungan software, maupun kompatibilitas lintas platform dari ketiga produk ini.
Peluncuran 9 September nanti akan menjadi momen krusial. Jika berhasil diterima pasar, Turtle Beach bisa membuka babak baru dalam diversifikasi produknya. Namun jika tidak, produk ini bisa saja hanya jadi pelengkap portofolio tanpa dampak besar terhadap ekosistem sim racing global.



