Wali Kota Malang Dampingi Wakasad Tinjau Smart SPPG Prokids Sawojajar

Wali Kota Malang Dampingi Wakasad Tinjau Smart SPPG Prokids Sawojajar

Kedungkandang () – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mendampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola Yayasan Prokids Anak Indonesia di Kelurahan Sawojajar, Jumat (7/11/2025).

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (kiri) mendampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa (tiga dari kiri) meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola Yayasan Prokids Anak Indonesia di Kelurahan Sawojajar

SPPG ini merupakan bagian dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikembangkan menjadi Smart SPPG berbasis teknologi informasi. Inovasi tersebut bertujuan memperkuat program pemenuhan gizi anak agar lebih tepat sasaran, transparan, dan efisien, sekaligus meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak usia sekolah.

Wali Kota bersama Wakasad dan rombongan meninjau langsung fasilitas dapur, ruang penyimpanan bahan pangan, proses pengolahan, pengemasan, hingga sistem distribusi makanan bergizi ke sekolahsekolah penerima manfaat.

Wali Kota Malang menegaskan pentingnya menjaga standar kualitas gizi dan higienitas dalam setiap tahapan proses produksi.

“Semua proses harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari penyimpanan bahan, proses memasak, wadah makanan, hingga penanganan sisa makanan,” tegas Wahyu.

Sementara itu, Ketua Yayasan Prokids Anak Indonesia, Arie Aripin, menjelaskan bahwa dapur MBG ini telah menerapkan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) serta Smart Trace Box untuk menjamin keamanan dan ketertelusuran pangan secara digital.

“Kami membangun sistem traceability agar seluruh proses, mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi, dapat dipantau secara real time,” jelasnya.

Dapur MBG juga dilengkapi Smart Monitoring System dan GPS pada armada distribusi untuk memastikan mutu makanan tetap terjaga hingga ke penerima. Menariknya, dapur ini dibangun hanya dalam waktu 12 hari, dengan penyelesaian perangkat lengkap dalam 45 hari hingga siap beroperasi.

“Model dapur seperti ini sangat cocok diterapkan di daerahdaerah terdepan, terpencil, dan tertinggal karena bisa dibangun dengan cepat namun tetap efisien. Harapannya, sistem ini dapat menjadi contoh nasional untuk pelayanan gizi yang cepat, aman, dan transparan,” pungkas Arie.

Dalam kunjungan tersebut turut hadir Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, jajaran pejabat TNI, serta unsur Forkopimda Kota Malang. (ari/yul)