Waspada! 5 Kelompok Makanan Musuh Bebuyutan Penderita Asam Urat di Meja Makan

Waspada! 5 Kelompok Makanan Musuh Bebuyutan Penderita Asam Urat di Meja Makan

Serangan nyeri hebat, pembengkakan, dan rasa panas di persendian seperti jempol kaki, lutut, atau pergelangan tangan menjadi pengalaman menyakitkan bagi penderita asam urat. Kondisi ini merupakan dampak dari penumpukan kristal asam urat yang dipicu oleh konsumsi makanan tertentu. Oleh karena itu, pemilihan makanan sangat krusial dalam mengendalikan kadar asam urat agar gejala tidak sering kambuh.

Pengelolaan diet bagi penderita asam urat bukan berarti menghilangkan kenikmatan saat makan, melainkan memilih dengan cermat kelompok makanan yang aman dan menghindari yang menjadi musuh utama. Berikut ini lima kelompok makanan yang sangat perlu diwaspadai oleh penderita asam urat karena kandungan purinnya yang tinggi. Purin adalah zat yang diolah tubuh menjadi asam urat, sehingga konsumsi berlebihan dapat memicu serangan asam urat.

1. Jeroan dan Organ Hewan

Kelompok makanan ini menjadi musuh terbesar penderita asam urat. Jeroan seperti hati, ampela, ginjal, paru, babat, limpa, dan otak memiliki purin tinggi yang mencapai lebih dari 400 mg per 100 gram. Contohnya, hidangan populer seperti soto babat atau gulai otak yang nikmat sebenarnya dapat dengan cepat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Penting bagi penderita asam urat untuk menghindari konsumsi jeroan demi menjaga kestabilan kadar asam urat.

2. Daging Merah

Daging merah juga mengandung purin cukup tinggi yang dapat memicu serangan gout jika dikonsumsi berlebihan. Jenisnya meliputi daging sapi, kambing, domba, dan babi. Namun, bukan berarti perlu sepenuhnya dihindari. Mengatur porsinya dengan tidak lebih dari 100 gram per sajian dan mengonsumsinya maksimal 12 kali seminggu adalah langkah bijak. Pilih potongan daging tanpa lemak dan hindari produk olahan seperti sosis atau kornet yang cenderung mengandung pengawet dan purin tambahan.

3. Seafood Tertentu

Beberapa hasil laut kaya akan purin dan dapat memperparah asam urat. Ikan seperti sarden, makarel, haring, ikan teri, dan kerang memiliki kadar purin tinggi sehingga sebaiknya dihindari penderita. Sedangkan seafood seperti udang, kepiting, dan lobster memiliki kadar sedang, sehingga konsumsinya disarankan sangat terbatas dan dalam porsi kecil. Ikan dengan daging putih seperti ikan kod dan nila cenderung memiliki kadar purin lebih rendah dan relatif aman.

4. Minuman Berfruktosa

Selain makanan, minuman manis ternyata menjadi pemicu asam urat yang sering terabaikan. Minuman kemasan yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) seperti minuman bersoda, jus buah dalam kemasan, minuman energi, dan es teh manis dapat memicu peningkatan produksi asam urat oleh tubuh. Fruktosa dimetabolisme berbeda dari gula lain dan merangsang sintesis purin, sehingga konsumsi minuman berfruktosa berulang berkorelasi kuat dengan risiko terkena serangan gout.

5. Alkohol

Alkohol merupakan pemicu ganda bagi penderita asam urat. Selain meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, alkohol secara signifikan menghambat fungsi ginjal untuk mengeluarkan asam urat. Di antara jenis alkohol, bir paling berbahaya karena mengandung ragi kaya purin selain alkoholnya sendiri. Meski wine (anggur) dalam jumlah sangat terbatas dianggap kurang berisiko, sebaiknya semua jenis alkohol dihindari terutama saat kadar asam urat sedang tinggi atau mengalami flareup.

Memahami dan menghindari kelompok makanan ini penting untuk mengendalikan kadar asam urat dan mengurangi frekuensi serangan yang menyakitkan. Penyesuaian diet harus diimbangi dengan gaya hidup sehat dan konsultasi medis agar penanganan asam urat menjadi efektif. Penderita juga disarankan mengonsumsi makanan rendah purin, memperbanyak air putih, dan menjaga berat badan agar tekanan terhadap sendi dapat diminimalisir. Dengan strategi yang tepat, kendali terhadap asam urat bisa lebih baik tanpa mengorbankan kenikmatan dalam makan.